Jumat, 30 Desember 2011

"Kapaaaan....?"

Desember...
Kan beranjak pergi bersama 2011.

Berganti, itu pasti.

Menuju Januari, 2012..

Ada harap yang tertunda,
Mungkin, terealisasi Januari *mencoba tuk tersenyum*

"Allah takkan membuatmu sedih, teman" itu pesan sahabatku.

"Janji Allah itu PASTI!" itu yang ku dapat dari terjemahan Al.Quran dan aku meyakininya.

"Berbaik sangkalah pada Allah karena Allah seperti apa yang engkau sangkakan" itu salah satu tausiyah di inbox hape-ku.

"Semua telah tercatat d Lauh Mahfuzh, juga tentang kapan kita tamat" itu pesan sms dari temanku.

"Satu yang dapat mengubah takdir, yaitu DOA" itu kesimpulan salah satu hadist yang ku suka dan membuatku tenang dalam doa panjangku.

Apapun itu...
Ku coba untuk tenang \(^_^)/

Ketika di tanya, "Kaapaaaaaaaaaaaan............???"
Maka, cukuplah DIAM yang menjadi senjata utama yang paling ampuh saat ini. Yah! dengan diam, setidaknya mereka tidak melanjutkan untuk ke pertanyaan selanjutnya.

Kalau dulu, kalau di tanya "Kapan, Wisuda?"
Aku masih bisa kasih jawaban DIAM + SENYUM ^__^

Tapi klo sekarang, jawabannya DIAM + :( + Berlalu masuk kamar = (.-_-.)

(menghela nafas panjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang)

*NB: jika bertemu denganku, dimana pun, tolong jangan tanyakan, "Kapaaaan?" tapi cukup ucapkan, "Semoga sgla urusanmu d permudah ya..." :)

Rabu, 28 Desember 2011

Ini Kisahku #GALAU

Aku benci dengan kata GALAU.
Entahlah, sejak hari, jam, dan menit kapan aku mulai "enek" sama kata GALAU.

Dan....
Ini lucu!

Masa Aku di bilang sedang 'GALAU', hah! gila aja!!!

Waktu pagi buta, panjang lebar ku karang kalimat panjang nan puitis pada status eFBe ku,
"Sang embun pagi melebur hilang kala si mentari mulai tersenyum hangat,
sedang aku di balik jendela ini, hanya tetap saja terpaku kaku melukis bayang semu dalam kanvas khayalku"

Padahal, bener-bener SUMPAH deh! gak ada maksud apa-apa. Eh... fans-fans Aku malah teriak di status Aku, kalau Aku sedang GALAU.
Aku bingung deh...
Kenapa ya, akhir-akhir ini booming banget kata GALAU.
Dimana pun, kapan pun, eksis banget.... semua pada ngomongin GALAU.

Beranjak siang, Aku coba update twitter.
"Huh! cloudy.. where my sun?"
tiba-tiba ada yang nyeletuk, "lg kena' virus galau jg y :p sabar ya say..."

haaaah! O.o" uuh...
dibilang GALAU lagi >.<
Noooooo.........!

Istirahat siang, gak ada kerjaan.
buka-buka eFBe, buka-buka twitter.
eeeehhhh, ketemu lagi sama kata GALAU.

"Kemarin kamu janji sama aku akan mengembok hati kamu, terus kamu kasih kuncinya sama aku, tp kok! masih ada sih yg bs buka hati kamu!!!" #GALAU

kasihan amat yah!
tapi yg ini lebih tragis...

"Klo saja waktuku hanya bersisa 1 hari, aku ingin 1 hari itu full dengan kamu, tapi ternyata... 1 detik tadi kamu tega bilang PUTUS sama aku... :'( #GALAU

sungguh! TERLALU....

"Selalu saja GALAU!"  (itu mah DL *Derita Lho)

GAK PENTING!

"Maaf, gw sedang GALAU"

Plis deh yah! kebiasaan amat curhat di DuMay (Dunia Maya). klo emang lagi galau, diem-diem aja. Gak perlu kan orang Se-DuMay pada tau klo kamu sedang GALAU. GAK PENTING!

hah! aku jadi mulai sewot sendiri.

Beberapa menit kemudian, dapet pesan SeMeSes.
"Say, curhat dooooong. Ketemuan yuk ntar sore, aku lg galau nih!:("

Ooooh Tuhan.... ternyata virus GALAU pun tengah merayapi hati sahabatku (_ _") uUh!

Jadilah sore ini aku menjadi pendengar setia  (gak setia-setia amat sih)

BOSAN! satu kata yang kini memenuhi ruang pikirku.
dari awal sampe mo hampir azdan magrib, sahabatku tercinta ini masih saja mewek.
dah hampir habis ni tissu sekotak, bisa-bisa di tegur pelayan nih (mesan makannya gak seberapa, tapi ngabisin tissu sekotak)

Alhamdulillah.... akhirnya dia berhenti juga, tepat setelah adzan magrib selesai di kumandangkan.
Dan ajaib, belum juga aku bantu kasih solusi, dia sudah tersenyum lebar bahkan sangat-sangat lebar setelah selesai mengangkat telpon dari seseorang yang meneleponnya.
katanya, "hehe :D say, aku gak jadi aah putusin pacar aku, barusan tadi pacar aku minta maaf sama aku"

Haaah! klo tau ending-nya bakal kayak gini, mending aku nonton film india seharian.
bener-bener bikin GONDOK aja!

Aku pulang dengan gontai...
Terlantar! sahabatku tidak bertanggung jawab sama aku. Masa' aku di suruh pulang naek angkutan umum. katanya, "Maaf ya sayang.... aku mesti cepet-cepet pulang ni! soalnya pacar aku mau ke rumah... aku anterin smpe depan jalan sana aja yah..."

Hhhhmmmmm.....

lagi nunggu-nunggu di halte, tiba-tiba...
dari atas jembatan penyeberangan ku lihat ada seorang gadis yang hendak loncat.
kontan saja aku langsung teriak, hingga orang-orang di sekitarku juga ikut panik ketika sadar ada seorang gadis yang hendak loncat dari tangga penyeberangan itu.

Wuah! jadi heboh ini....
Baru kali ini aku melihat langsung adengan seperti ini. Biasanya hanya bisa menonton penuh keasyikan di TiPi. Tpi, sekarang penuh dengan kekhawatiran. Orang-orang mulai berteriak. Sedang sang gadis terus saja menjulurkan kakinya sambil menangis tersedu.

Duh! benar-benar adegan yang mengharukan.

Kamu tau gak alasan sang gadis itu kenapa mau bunuh diri???

Ternyta sang gadis baru saja di putusin sama pacarnya! (Oooh... Dunia gak selebar daun keladi, dan laki-laki di dunia ini banyak... gak harus bunuh diri)

Sedetik kemudian aku langsung bersyukur, teringat sahabatku tadi, untung saja dia tidak sampai bunuh diri yah. Yah, walaupun akhirnya dia menelantarkan aku sperti ini.

kembali lagi sama gadis yang hendak bunuh diri tadi.

20menit berlalu, polisi mulai berdatangan. Keluarganya pun mulai berteriak-teriak histeris ikut menambah nada kepiluhan malam jum'at ini (. .)

BOSAN! aku mulai bosan melihat adegan yang tak kunjung selesai ini.
akhirnya ku putuskan untuk pulang saja!
biar ku lanjutkan esok saja, ku yakin besok akan muncul ceritanya di Tipi atw di koran.

Ternyata orang yang terjangkit penyakit GALAU dapat berujung KEMATIAN.

benar-benar mengkhawatirkan.

Di dalam angkutan umum menuju rumah...
menikmati perjalanan malam ini, untunglah angkutan ini di fasilitasi dengan karaoke gratis alias full musik.
Sebuah lagu yang begitu Metal (Mellow toTal).
lagu siapa ni...
dan yang paling membuat aku kaget, akhir dari lagu ini berlirik, "aku jatuh lagi sekali lagi jatuh
untuk sekian kali namun kali ini aku galau.... galau…"


Haah! dahsyat...
ternyata GALAU juga ada lagunya ya.... aku hanya bisa geleng-geleng (-_-)!

Sampai di rumah, waktu ku buka pintu, aku di sambut senyum jutek Ibuku. Sedang aku hanya membalas dengan kata Maaf...
Ku lihat adikku sedang terpaku begitu serius mengamati Tipi, "acara apaan tuh!" tanyaku spotan pada adikku. Tanpa menoleh, dia menjawab "The hits"
Aku ikut berdiri mematung, ikut mengamati acara Tipi tersebut, mau tau kenapa? karena tuh acara Tipi ada segmen khusus yang ngebahas Twitter GALAU.

Weeeeh, udah bener-bener Eksis yah tuh GALAU.
sampe masuk TIPI segala.

Dan aku begitu penasaran dengan lagu GALAU yang ku dengar di angkutan tadi.
akhirnya aku search di google. Aha! dapet...
penyanyinya Titi Dj.
dan lagunya ku dengar ulang....
benar-benar buat GALAU...

Perasaan ini apa namanya
ku takut untuk menyebut apa namanya
bukan karena ku takut salah
tetapi ku takut benar apa yang kurasa
pedih yang menghujam di sanubariku
hancurkan keyakinan yang menjadi kekuatanku
aku jatuh lagi sekali lagi jatuh
untuk sekian kali namun kali ini ku galau
bukan karena ku takut salah
tetapi ku takut benar apa yang kurasa
aku jatuh lagi sekali lagi jatuh
untuk sekian kali namun kali ini ku galau
pedih yang menghujam di sanubariku
hancurkan keyakinan yang menjadi kekuatanku
aku jatuh lagi sekali lagi jatuh
untuk sekian kali namun kali ini aku galau..
galau…

Aku tertunduk...
Begitukah gambaran tentang rasa GALAU.

apa benar, mungkin aku juga pernah terjangkit penyakit yang satu ini yah! (+.+) mendadak aku bingung.

ku coba search lagi arti kata GALAU di mbah google.

Dan ternyata.....

Hhhmmmmm.......

Benar-benar, akhirnya aku di buat GALAU seharian ini! (_ _") Uuuh....

Ku peluk boneka kesayanganku, ku matikan lampu kamarku, ku putar 'playlist' di handphoneku, dan ku tarik selimutku.

Tidur....

Ku harap esok aku akan lupa dengan kata GALAU!




*I just wanna write :)
*hanya sekedar fiktif belaka*

Minggu, 11 Desember 2011

I just wanna write :D

Terbekukan dalam suhu dingin yang mendingin_
Tetap nikmati hembusan sejuk d sekitar dalam jiwa_
Berdetak-detak jantung bertanya_
Adakah rasa kini yang membeku_

Sakit menyentuh d ujung hati, pelan berujar, "kau buat aku kembali cemburu"_

Diantara daging dan darah yang menyatu padu memerah, terekat kuat pada kulit, harusnya kau jadi tulang yg menguatkan_

Setialah seperti kaki, yang takkan pernah meninggalkan pasangan kaki satunya_
Tentulah kan trlihat pincang, jika salah satu kaki tiada_

Pedulilah seperti mata, ketika ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka..mata-lah yg pertama skali peduli dgn caranya, yaitu menjatuhkan air mata_

Kembali pelan huruf terangkai menjadi sbuah kata R.I.N.D.U_

Waktu ku benci, hilang kau terenggut senja_
Belum sempat menyapa pada pagi, siang menyinar mlupakan ku pada senja_
Malam tiba penuh menaburkan layar hitam yang menggelapkan_
Terlepas dari poros mata, bayang mu lenyap, terendap malam_
Sang bintang pun enggan berbisik tau_
Si bulan berlalu meninggi menuju atap langit teratas, tak hendak menerima kata tanya_

Dalam lamunan panjang mimpi ku lepas_
Ku urai cerita yg tak berkelas_
Namun, kau baca stengah nafas_
Lalu berlalu pergi terbangkan ceritaku, hingga huruf-hurufnya jatuh terhempas_

Kini ku pamit melepas 'goodbye' mlambaikan gerak jemariku_
Sampai d sini, cukup, tak ingin ku tnggu lagi punggungmu berbalik_
Saatnya menaiki kencana berkuda yg tlah menanti untkku berkelana bersamanya_

dan sampai d sini, ku akhriku catatan ini_
Tak perlu berkerut kening menebak makna d blik bris kalimat ini_
Karena ini hanya rangkaian kata biasa_
Mencoba melatih pikir tuk merangkai kata_

Bermain dgn kata itu menyenangkan_
Tak perlu menggunakan kata marah utk menunjukan kita sedang marah_
Pun, tak perlu kata sedih tuk mengungkap makna sedih_
Dari kata juga kita mampu miliki rahasia hati_

Pesanku satu, "apa yang kau pikir tentang tulisan ini, tidak seperti apa yang d maksudkan oleh penulis"


^_^ I wanna be writer.. I wanna be painter.. He :D

Jumat, 02 Desember 2011

Bukan Apa-apa :p

Penuh harap saat sang jasad telah berwujud bayang_
Samar manatapnya dari balik jendela rindu yang berkawat_
Embun pagi menempel sendu di permukaan kaca, dingin, coba tuk kaburkan pandangan mata_
Makin menjauh dan berlalu_
sedang aku di sini hanya diam membeku_
Tak ada yang salah_
Benar, sungguh!
Tak ada yang salah_
Hanya sebuah rasa yang masih tersimpan rapi yang tak jua terungkap kata_

Pelan waktu berlalu_
Masih saja tertinggal episode rasa terpendam_

Berlalu, ku harap ini segera berlalu_

Hingga waktu menyatukan pandang_
Sang bayang hadir lengkap bersama jasad_
Berlutut pelan dan berujar, "do you want marry with me..."
dan, setangkai mawar menjadi saksi atas sebuah permintaan_
Dengan iringan nyanyian senja yang gerimis_
Gerimis dari balik langit mataku yang mendadak mendung_

Aaah! ini hanya sepotong cerita khayal dari imajinasiku_
Bukanlah nyata hanya sebuah potongan skenario dalam film yang ku tonton tadi_

Mari kembali pada waktu yang nyata_
Saatnya patuh pada suara keras yang menuntutku untuk cepat selesai_
hhmmm.....
(_ _,)

Sabtu, 26 November 2011

Tentang Hujan_


Aku ingin melukis hujan_

Ingin ku abadikan setiap tetes beningnya yang terjatuh_

Saat dulu ku mulai khawatir tiap kali langit menghitam, mendung, angin kencang berhembus_
Kini ku mulai menyukainya_

Cantik sekali, dan aku mulai menyukai hujan_
Mulai menyukai nyanyian sendunya_
Mulai berempati pada gemuruhnya_
Mulai memahami makna dinginnya_

Mereka berkata tentang hujan, "Saat tersapa luka
dan begitu ingin melepaskannya,
selalu ingin berada diantara hujan
agar tangisnya samar tak terdengar,
seperti tak ingin orang lain tahu
agar sakitnya teredam dan pergi
bersama hujan yang mengantarkan doanya
pada sang maha pencipta"
dan aku suka kata mereka tentang hujan.

Mereka juga berkata tentang hujan, "I Like walk on rain, couse no body see if I crying sad and tearst." dan aku pun menyukai kata mereka.

Menari di antara rintik hujan pun menyenangkan :)
Ada kesejukan yang kan menyapa_
Rintik airnya kan mengapus segala duka dan sedihmu_

hmm... hujan, ingatkan ku pada satu kisah.. saatku mulai berani bermain bersamamu, menyentuh jasad dinginmu, dan kita menari bersama_

Kamis, 27 Oktober 2011

*Dalam Mihrab Cinta*



Demi cinta..
Ku pergi..
Tinggalkan mu..
Relakan mu..

Untuk cinta..
Tak pernah ku sesali..
Saat ini, ku alami, ku lewati..

Suatu saat ku kan kembali..
Sungguh, sebelum aku mati..
Dalam mihrab cinta ku berd0a..
Semoga..

Suatu hari kau kan mengerti..
Siapa yang paling mencintai..
Dalam mihrab cinta ku berdoa.. Pada-NYA..

Karna cinta..
Ku ikhlaskan..
Segalanya kepada-NYA..
Untuk cinta..
Tak pernah..
Ku sesali, saat ini..
Ku alami, ku lewati..

Suatu saat ku kan kmbli..
Sungguh, sblum aku mati..
Dalam mihrab cinta ku berdoa..
Semoga..

Suatu hari kau kan mengerti..
Siapa yg paling mencintai..
Dalam mihrab cinta ku berdoa..
Pada-NYA..

Semoga..
Semoga..


d(^_^)b Afgan_DMC


Ceritaku Pada Syair

 

14 September 2011 8:16

Tertinggal perih dikelopak mata diwaktu lalu_
Nampak si bening menyudut malu_
Ku rasa bagai tersayat sembilu_
Ngilu_
Tersimpan dalam pilu_

Menghempas histeris dibalik diam yang terbungkam_
Tak cukup percaya pada kata rayu yang kau rekam_
Berjanji pulang, esok sebelum malam mencekam_
Namun, bukan raga yang berpeluk, melainkan jasadmu yang mengendap dalam makam_

Hilang menghilang kau sungguh tak pulang_
Terbang melesat tak berbekas seperti elang_
Juga memudar tak terlihat bagai bayang_
Kala cahaya mulai menerang_
Dan sungguh, kau benar-benar hilang_
Takkan pulang_

Hanya cerita yang kini membias_
Dalam senyum yg kini pias_
Tak lagi sempat pagi ku hias_
Tertinggal hati yang kini tergilas_
Rindu akan kata-kata indah nan berkias_
Selamat tinggal kisah cinta tak berbalas_


 



Rabu, 26 Oktober 2011

Agenda Harian Seorang Muslim :)


Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Melepas Tiga Simpul Ikatan Syetan


Melepas Tiga Simpul Ikatan Syetan

Allah subhaanahu wa ta’aala menganjurkan ummat Islam untuk bangun malam menegakkan sholat malam atau tahajjud atau qiyamul-lail. Hal ini sebagai tambahan yang akan membawa banyak manfaat bagi seorang muslim.

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

”Dan pada sebahagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Israa ayat 79)

Muslim yang sholat tahajjud dijanjikan Allah ta’aala akan diangkat derajatnya ke tempat terpuji. Oleh karenanya Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tidak pernah membiarkan malam berlalu tanpa bangun untuk sholat tahajjud. Bahkan dalam suatu kesempatan isteri beliau, Aisyah radhiyallahu ’anha tampak tidak tega melihat akibat lamanya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berdiri dalam sholat.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ
رِجْلَاهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ
مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا

Apabila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam sholat beliau berdiri hingga kedua kaki beliau pecah-pecah. Maka Aisyah radhiyallahu ’anha berkata: “Ya Rasulullah, mengapa engkau berbuat demikian padahal telah diampuni segenap dosamu yang lalu dan yang akan datang.” Maka beliau bersabda: ”Tidak pantaskah aku menjadi hamba yang bersyukur?” (HR Muslim 13/442)

Tapi bagi orang yang belum terbiasa melaksanakan sholat malam ia akan merasakannya sebagai suatu ibadah yang sangat berat. Dan biasanya faktor yang paling menghambat adalah ketidakberdayaannya melawan nafsu tidurnya. Apalagi bagi mereka yang super sibuk di siang hari sampai malam hari. Mereka cenderung akan menganggap sholat tahajjud sebagai sholat sunnah yang dirasa tidak terlalu penting. Padahal walaupun ia berstatus hukum sunnah bukan wajib, tetapi faktanya menunjukkan bahwa tidak satu malampun Nabi shollallahu ’alaih wa sallam pernah meninggalkan praktek sholat tahajjud. Hal ini menggambarkan betapa besar keistimewaan sholat tahajjud.

Bahkan sahabatpun pernah ketiduran sehingga terlewat melakukan sholat malam. Dalam hal ini Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan bahwa orang yang tertidur sampai subuh sehingga tidak melaksanakan sholat malam berarti telinganya telah berhasil dikencingi syetan ketika sedang tidur malam.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ذُكِرَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ
فَقِيلَ مَا زَالَ نَائِمًا حَتَّى أَصْبَحَ مَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ فَقَالَ بَالَ الشَّيْطَانُ فِي أُذُنِهِ

Dari Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ’anhu, dia berkata: “Disebutkan tentang seseorang di hadapan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dengan mengatakan: ”Ia senantiasa tidur hingga subuh, ia tidak bangun untuk sholat.” Maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Syetan telah kencing di telinganya.” (HR Bukhary 4/313)

Maka, alhamdulillah kita ummat Islam memperoleh bimbingan langsung dari Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bagaimana kiat mengatasi kemalasan untuk bangun sholat malam. Dan ternyata dalam hadits ini kita diajarkan perkara ghaib yang tidak mungkin bakal kita ketahui kecuali lewat informasi kenabian yang Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam sendiri tentu dapatkan dari Allah ta’aala Yang Maha Mengetahui perkara yang ghaib maupun nyata. Rupanya saat manusia sedang tidur malam syetan bekerja keras untuk menghalanginya dari bangun mengingat Allah ta’aala dan beribadah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Syetan akan mengikat tengkuk salah seorang di antara kamu apabila ia tidur dengan tiga ikatan. Syetan men-stempel setiap simpul ikatan atas kalian dengan mengucapkan: Bagimu malam yang panjang maka tidurlah. Apabila ia bangun dan berdzikir kepada Allah ta’aala maka terbukalah satu ikatan. Apabila ia wudhu, terbuka pula satu ikatan. Apabila ia sholat, terbukalah satu ikatan. Maka, di pagi hari ia penuh semangat dan segar. Jika tidak, niscaya di pagi hari perasaannya buruk dan malas.” (HR Bukhary 4/310)

Jadi, ada tiga langkah yang harus dilakukan seorang muslim agar lebih mudah bangun di tengah malam.

Pertama, saat ia terjaga hendaknya ia langsung mengingat Allah ta’aala. Di antaranya bisa dengan mengamalkan hadist di bawah ini. Ini menjadi pelepas simpul ikatan syetan pertama.

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ قَالَ بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا
وَ أَمُوتُ وَإِذَا قَامَ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Apabila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam beranjak ke tempat tidur, beliau mengucapkan: “Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan aku mati.” Jika beliau bangun beliau mengucapkan: ”Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Dia mematikan kami dan kepada-Nya kami dikembalikan.” (HR Bukhary 19/374)

Kedua, segera berwudhu. Ini menjadi pelepas simpul ikatan syetan yang kedua.

Ketiga, segera menegakkan sholat malam. Usahakan sejumlah sepuluh rakaat tahajjud dan satu rakaat witir.

InsyaAllah jika ketiga langkah di atas konsisten dikerjakan maka di pagi seseorang akan menjadi bersemangat dan segar. Siap untuk mengisi harinya dengan berbagai amal sholeh, ibadah, da’wah dan jihad.

Sumber : http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/melepas-tiga-simpul-ikatan-syetan.htm

Jumat, 12 Agustus 2011

-Pada Rasa yang Kini Hadir-

sedih... pengen nangis...
berjuta rasa kini hadir bertamu di ruang hati_
tak ada persiapan, hanya dapat membiarkannya begitu saja_
silahkan yang mau tinggal lama, atau hanya sekedar ingin mampir_

aku tak minta ini sebelumnya pada-Mu ya Rabb...
lalu, mengapa Kau biarkan berbagai rasa ini menyapaku_
ambillah kembali, ku mohon :'(

mendiamkannya atau berpura-pura tidak tau, ini sungguh menyakitkan_
makin hari, makin ramai rasa ini menyentuh_
aku tidak suka dengan ketidakpastian_
jika rasa yang hadir ini bukan untukku, ku mohon ambillah lagi ya Rabb_
kembalikan padaku lagi, jika memang rasa itu milikku_
karena ku tak ingin menyianyiakan hatiku pada kekecewaan_

Minggu, 24 Juli 2011

[[Pangeran Kodok]]



Ini sebuah kisah dongeng, tentang "Pangeran Kodok" @_@



Pada jaman dahulu kala, ketika saat itu dengan mengharapkan sesuatu, hal itu dapat terwujud, ada seorang Raja yang mempunyai putri-putri yang sangat cantik jelita, dan putrinya yang termuda begitu cantiknya sehingga matahari sendiri yang melihat kecantikan putri termuda itu menjadi ragu-ragu untuk bersinar. Di dekat istana tersebut terletak hutan kayu yang gelap dan rimbun, dan di hutan tersebut, di bawah sebuah pohon tua yang mempunyai daun-daun berbentuk hati, terletak sebuah sumur; dan ketika cuaca panas, putri Raja yang termuda sering ke hutan tersebut untuk duduk di tepi sumur yang dingin, dan jika waktu terasa panjang dan membosankan, dia akan mengeluarkan bola yang terbuat dari emas, melemparkannya ke atas dan menangkapnya kembali, hal ini menjadi hiburan putri raja untuk melewatkan waktu.

Suatu ketika, bola emas itu dimainkan dan dilempar-lemparkan keatas, bola emas itu tergelincir dari tangan putri Raja dan terjatuh di tanah dekat sumur lalu terguling masuk ke dalam sumur tersebut. Mata putri raja hanya bisa memandangi bola tersebut meluncur kedalam sumur yang dalam, begitu dalamnya hingga dasar sumur tidak kelihatan lagi. Putri raja tersebut mulai menangis, dan terus menangis seolah-olah tidak ada hyang bisa menghiburnya lagi. Di tengah-tengah tangisannya dia mendengarkan satu suara yang berkata kepadanya,

"Apa yang membuat kamu begitu sedih, sang Putri? air matamu dapat melelehkan hati yang terbuat dari batu."

Dan ketika putri raja tersebut melihat darimana sumber suara tersebut berasal, tidak ada seseorangpun yang kelihatan, hanya seekor kodok yang menjulurkan kepala besarnya yang jelek keluar dari air.

"Oh, kamukah yang berbicara?" kata sang putri; "Saya menangis karena bola emas saya tergelincir dan jatuh kedalam sumur."

"Jangan kuatir, jangan menangis," jawab sang kodok, "Saya bisa menolong kamu; tetapi apa yang bisa kamu berikan kepada saya apabila saya dapat mengambil bola emas tersebut?"

"Apapun yang kamu inginkan," katanya; "pakaian, mutiara dan perhiasan manapun yang kamu mau, ataupun mahkota emas yang saya pakai ini."

"Pakaian, mutiara, perhiasan dan mahkota emas mu bukanlah untuk saya," jawab sang kodok; "Bila saja kamu menyukaiku, dan menganggap saya sebagai teman bermain, dan membiarkan saya duduk di mejamu, dan makan dari piringmu, dan minum dari gelasmu, dan tidur di ranjangmu, - jika kamu berjanji akan melakukan semua ini, saya akan menyelam ke bawah sumur dan mengambilkan bola emas tersebut untuk kamu."

"Ya tentu," jawab sang putri raja; "Saya berjanji akan melakukan semua yang kamu minta jika kamu mau mengambilkan bola emas ku."

Tetapi putri raja tersebut berpikir, "Omong kosong apa yang dikatakan oleh kodok ini! seolah-olah sang kodok ini bisa melakukan apa yang dimintanya selain berkoak-koak dengan kodok lain, bagaimana dia bisa menjadi pendamping seseorang."

Tetapi kodok tersebut, begitu mendengar sang putri mengucapkan janjinya, menarik kepalanya masuk kembali ke dalam ari dan mulai menyelam turu, setelah beberapa saat dia kembali kepermukaan dengan bola emas pada mulutnya dan melemparkannya ke atas rumput.

Putri raja menjadi sangat senang melihat mainannya kembali, dan dia mengambilnya dengan cepat dan lari menjauh.

"Berhenti, berhenti!" teriak sang kodok; "bawalah aku pergi juga, saya tidak dapat lari secepat kamu!"

Tetapi hal itu tidak berguna karena sang putri itu tidak mau mendengarkannya dan mempercepat larinya pulang ke rumah, dan dengan cepat melupakan kejadian dengan sang kodok, yang masuk kembali ke dalam sumur.

Hari berikutnya, ketika putri Raja sedang duduk di meja makan dan makan bersama Raja dan menteri-menterinya di piring emasnya, terdengar suara sesuatu yang meloncat-loncat di tangga, dan kemudian terdengar suara ketukan di pintu dan sebuah suara yang berkata "Putri raja yang termuda, biarkanlah saya masuk!"

Putri Raja yang termuda itu kemudian berjalan ke pintu dan membuka pintu tersebut, ketika dia melihat seekor kodok yang duduk di luar, dia menutup pintu tersebut kembali dengan cepat dan tergesa-gesa duduk kembali di kursinya dengan perasaan gelisah. Raja yang menyadari perubahan tersebut berkata,

"Anakku, apa yang kamu takutkan? apakah ada raksasa berdiri di luar pintu dan siap untuk membawa kamu pergi?"

"Oh.. tidak," jawabnya; "tidak ada raksasa, hanya kodok jelek."

"Dan apa yang kodok itu minta?" tanya sang Raja.

"Oh papa," jawabnya, "ketika saya sedang duduk di sumur kemarin dan bermain dengan bola emas, bola tersebut tergelincir jatuh ke dalam sumur, dan ketika saya menangis karena kehilangan bola emas itu, seekor kodok datang dan berjanji untuk mengambilkan bola tersebut dengan syarat bahwa saya akan membiarkannya menemaniku, tetapi saya berpikir bahwa dia tidak mungkin meninggalkan air dan mendatangiku; sekarang dia berada di luar pintu, dan ingin datang kepadaku."

Dan kemudian mereka semua mendengar kembali ketukan kedua di pintu dan berkata,

"Putri Raja yang termuda, bukalah pintu untuk saya!, Apa yang pernah kamu janjikan kepadaku? Putri Raja yang termuda, bukalah pintu untukku!"

"Apa yang pernah kamu janjikan harus kamu penuhi," kata sang Raja; "sekarang biarkanlah dia masuk."

Ketika dia membuka pintu, kodok tersebut melompat masuk, mengikutinya terus hingga putri tersebut duduk kembali di kursinya. Kemudian dia berhenti dan memohon, "Angkatlah saya supaya saya bisa duduk denganmu."

Tetapi putri Raja tidak memperdulikan kodok tersebut sampai sang Raja memerintahkannya kembali. Ketika sang kodok sudah duduk di kursi, dia meminta agar dia dinaikkan di atas meja, dan disana dia berkata lagi,

"Sekarang bisakah kamu menarik piring makanmu lebih dekat, agar kita bisa makan bersama."

Dan putri Raja tersebut melakukan apa yang diminta oleh sang kodok, tetapi semua dapat melihat bahwa putri tersebut hanya terpaksa melakukannya.

"Saya merasa cukup sekarang," kata sang kodok pada akhirnya, "dan saya merasa sangat lelah, kamu harus membawa saya ke kamarmu, saya akan tidur di ranjangmu."

Kemudian putri Raja tersebut mulai menangis membayangkan kodok yang dingin tersebut tidur di tempat tidurnya yang bersih. Sekarang sang Raja dengan marah berkata kepada putrinya,

"Kamu adalah putri Raja dan apa yang kamu janjikan harus kamu penuhi."

Sekarang putri Raja mengangkat kodok tersebut dengan tangannya, membawanya ke kamarnya di lantai atas dan menaruhnya di sudut kamar, dan ketika sang putri mulai berbaring untuk tidur, kodok tersebut datang dan berkata, "Saya sekarang lelah dan ingin tidur seperti kamu, angkatlah saya keatas ranjangmu, atau saya akan melaporkannya kepada ayahmu."

Putri raja tersebut menjadi sangat marah, mengangkat kodok tersebut keatas dan melemparkannya ke dinding sambil menangis,

"Diamlah kamu kodok jelek!"

Tetapi ketika kodok tersebut jatuh ke lantai, dia berubah dari kodok menjadi seseorang pangeran yang sangat tampan. Saat itu juga pangeran tersebut menceritakan semua kejadian yang dialami, bagaimana seorang penyihir telah membuat kutukan kepada pangeran tersebut, dan tidak ada yang bisa melepaskan kutukan tersebut kecuali sang putri yang telah di takdirkan untuk bersama-sama memerintah di kerajaannya.

Dengan persetujuan Raja, mereka berdua dinikahkan dan saat itu datanglah sebuah kereta kencana yang ditarik oleh delapan ekor kuda dan diiringi oleh Henry pelayan setia sang Pangeran untuk membawa sang Putri dan sang Pangeran ke kerajaannya sendiri. Ketika kereta tersebut mulai berjalan membawa keduanya, sang Pangeran mendengarkan suara seperti ada yang patah di belakang kereta. Saat itu sang Pangeran langsung berkata kepada Henry pelayan setia, "Henry, roda kereta mungkin patah!", tetapi Henry menjawab, "Roda kereta tidak patah, hanya ikatan rantai yang mengikat hatiku yang patah, akhirnya saya bisa terbebas dari ikatan ini".

Ternyata Henry pelayan setia telah mengikat hatinya dengan rantai saat sang Pangeran dikutuk menjadi kodok agar dapat ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh sang Pangeran, dan sekarang rantai tersebut telah terputus karena hatinya sangat berbahagia melihat sang Pangeran terbebas dari kutukan.

Kamis, 21 Juli 2011

[[Kisah Penjual Tempe]]

Ada sebuah kampung di pedalaman Tanah Jawa. Di situ ada seorang perempuan tua yang sangat kuat beribadah. Pekerjaannya ialah membuat tempe dan menjualnya di pasar setiap hari. Ia merupakan satu-satunya sumber pendapatannya untuk menyambung hidup. Tempe yang dijualnya merupakan tempe yang dibuatnya sendiri.

Pada suatu pagi, seperti biasa, ketika beliau sedang bersiap-siap untuk pergi menjual tempenya, tiba-tiba dia tersadar yang tempenya yang dibuatnya dari kacang soya hari itu masih belum jadi, masih separuh jadi. Biiasanya tempe beliau telah masak sebelum siap untuk pergi. Diperiksanya beberapa bungkusan yang lain. Ternyatalah semuanya belum masak lagi.

Perempuan tua itu merasa amat sedih sebab tempe yang masih belum jadi pastinya tidak akan laku dan tiadalah rezekinya pada hari itu. Dalam suasana hatinya yang sedih, dia yang memang kuat beribadah teringat akan firman Allah yang menyatakan bahawa Allah dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahawa bagiNya tiada yang mustahil. Lalu dia pun mengangkat kedua tangannya sambil berdoa, "Ya Allah , aku memohon kepadaMu agar kacang soya ini menjadi tempe. Amin."

Begitulah doa ringkas yang dipanjatkan dengan sepenuh hatinya. Dia sangat yakin bahawa Allah pasti akan mengabulkan doanya. Dengan tenang perempuan tua itu menekan-nekan bungkusan bakal tempe dengan hujung jarinya dan dia pun membuka sedikit bungkusan itu untuk menyaksikan keajaiban kacang soya itu menjadi tempe.

Namun, dia termenung seketika sebab kacang tu masih tetap kacang soya. Namun dia tidak putus asa, sebaliknya berfikir mungkin doanya kurang jelas didengar oleh Allah. Maka dia pun mengangkat kedua tangannya semula dan berdoa lagi. "Ya Allah, aku tahu bahawa tiada yang mustahil bagiMu. Bantu lah aku supaya hari ini aku dapat menjual tempe kerana inilah mata pencarianku. Aku mohon agar jadikanlah kacang soyaku ini kepada tempe, Amin".

Dengan penuh harapan dan debaran dia pun sekali lagi membuka sedikit bungkusan tu. Apakah yang terjadi? Dia termangu dan heran kenapa tempenya masih tetap begitu!! Sementara itu hari pun semakin meninggi sudah tentu pasar sudah mula didatangi ramai orang. Dia tetap tidak kecewa atas doanya yang belum terkabul. Walau bagaimanapun keyakinannya yang sangat tinggi itu membuatnya untuk tetap pergi ke pasar membawa barang jualannya itu. Perempuan tua itu pun berserah pada Tuhan dan meneruskan kepergiannya ke pasar sambil berdoa dengan harapan apabila sampai di pasar kesemua tempenya akan masak.

Dia berfikir mungkin keajaiban Allah akan terjadi semasa perjalanannya ke pasar. Sebelum keluar dari rumah, dia sempat mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. "Ya Allah, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju ke pasar, Engkau kurniakanlah keajaiban ini buatku, jadikanlah tempe ini. Amin". Lalu dia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan dia tetap tidak lupa membaca doa di dalam hatinya. Sesampai sahaja di pasar, segera dia meletakkan barang-barangnya. Hatinya betul-betul yakin yang tempenya sekarang mesti sudah menjadi. Dengan hati yg berdebar-debar dia pun membuka bakulnya dan menekan-nekan dengan jarinya setiap bungkusan tempe yang ada.

Perlahan-lahan dia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Tempenya masih belum menjadi!! Dia pun kaget seketika lalu menarik nafas dalam-dalam. Dalam hatinya sudah mulai merasa sedikit kecewa dan putus asa kepada Allah karana doanya belum jua terkabulkan. Dia measakan Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan padanya, padahal inilah satu-satunya puncak rezekinya, dari hasil jualan tempe. Dia akhirnya cuma duduk saja tanpa memamerkan barang jualannya sebab dia merasakan bahwa tidak akan ada orang yang akan membeli tempe yang baru separuh menjadi. Sementara itu hari pun semakin petang dan pasar sudah mulai sepi, para pembeli sudah mulai berkurang.

Dia melihat-lihat kawan-kawan sesama penjual tempe, tempe mereka sudah hampir habis. Dia tertunduk lesu seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan bahawa hari ini tiada hasil jualan yang boleh dibawa pulang. Namun jauh di sudut hatinya masih menaruh harapan terakhir kepada Allah, pasti Allah akan menolongnya. Walaupun dia tahu bahwa pada hari itu dia tidak akan dapat pendapatan langsung, namun dia tetap berdoa buat kali terakhir, "Ya Allah,berikanlah penyelesaian terbaik terhadap tempeku yang belum menjadi ini."

Tiba-tiba dia dikejutkan dengan teguran seorang wanita.

"Maaf ya, saya ingin bertanya, adakah penjual tempe yang belum menjadi? Dari tadi saya sudah pusing keliling pasar ini untuk mencarinya tapi masih belum berjumpa lagi." Dia termenung dan terbengong-bengong seketika. Hatinya terkejut sebab sejak berpuluh tahun menjual tempe, tidak pernah seorang pun pelanggannya mencari tempe yang belum menjadi.

Sebelum dia menjawab sapaan wanita di depannya itu, cepat-cepat dia berdoa di dalam hatinya, "Ya Allah, saat ini aku tidak mau tempe ini menjadi lagi. Biarlah tempe ini seperti semula, Amin". Sebelum dia menjawab pertanyaan wanita itu, dia membuka sedikit daun penutup tempenya. Alangkah senangnya dia, ternyata memang benar tempenya masih belum menjadi! Dia pun merasa gembira dalam hatinya dan bersyukur pada Allah. Wanita itu pun memborong habis kesemua tempenya yang belum menjadi itu. Sebelum wanita tu pergi, dia sempat bertanya wanita itu, "Mengapa hendak membeli tempe yang belum jadi?" Wanita itu menerangkan bahawa anaknya yang kini berada di England ingin makan tempe dari desa. Karena tempe itu akan dikirimkan ke England, si ibu tadi haruslah membeli tempe yang belum jadi, supaya apabila sampai di England nanti akan menjadi tempe yang sempurna. Kalau dikirimkan tempe yang sudah menjadi, nanti di sana tempe itu sudah tidak bagus lagi dan rasanya pun kurang sedap.

Perempuan tua itu pun keheranan dan berfikir rupa-rupanya doanya sudah dikabulkan oleh Tuhan...

Subhanallah... Sungguh Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk para hamba-hambanya...
Allah tidak memberi apa yang kita 'ingin', tapi Allah memberi apa yang kita 'butuhkan', tetaplah berprasangka baik terhadap Allah. Bersabar atas segala ketentuanNya, Allah Maha Baik, takkan pernah membuat hamba-hambanya kecewa :)
Teruslah berdoa, meminta, mengharap hanya pada Allah semata..
Wa ilaa robbika farghob... "dan hanya pada Tuhan (Allah)-mulah engkau berharap"
^_^

::DENGAN IKHLAS AKU BIARKAN "DIA" PERGI::



[[SEBUAH  KISAH  DALAM  TULISAN]]
::DENGAN IKHLAS AKU BIARKAN “DIA” PERGI::
Ada sebuah kisah yang hendak aku tuliskan disini, hanya sebuah kisah biasa, yang mungkin juga pernah terjadi pada episode hidup mu.. 

--------
Aku, takkan berani menyapanya, ataupun sekedar membagi senyumku. Cukup bagiku, mengenalnya dalam kediaman seperti ini. Tak perlu mencari tau tentang namanya, atau Fakultas apa dia, angkatan berapa, ah! Tak perlu aku mencari taunya, cukup ku hapal saja sosoknya yang begitu anggun dengan busana serba panjang dan longgarnya itu.

Pernah suatu kali aku satu bis dengannya, itu merupakan moment yang takkan perrnah ku lupa, dia duduk disisi kiriku karena memang hanya ada satu tempat duduk yang masih kosong, yaitu disebelahku. Mungkin, karena dia tak punya banyak waktu jika harus menunggu kehadiran bis slanjutnya, akhirnya sosok anggun itu duduk disampingku. Ku beranikan sejenak menatap wajahnya, kala dia bertanya kepadaku “kosong?” dan aku langsung mengangguk cepat. Subhanallah, indahnya ciptaanMu ya Allah, gumamku dalam hati. Tiga detik yang sangat berharga, kala waktu memberiku kesempatan untuk menatap wajahnya dengan jarak yang begitu dekat. Huuft! Aku lupa untuk beristighfar.

Sepanjang jalan aku hanya diam dan tidak melepaskan pandangku dari buku yang ku pegang, walau sebenarnya fokus pikiranku tak lagi pada buku yang ku pegang itu. Tak lagi berani satu detik pun melirik ke arahnya, karena waktu sudah tak memberikanku kesempatan lagi, dia terlalu indah. Kain penutup kepalanya yang panjang itu sungguh membuat aku sangat menjaga jarakku.
---------

*episode 1_
"uuuuh!" Ini hal yang tak ku suka, saat aku harus terjaga dari sebuah mimpi yang akhirnya menghadirkan kembali resah dan juga tersapa gelisah itu lagi. "Aaah!! Aku benci ini..!" rutukku tiba-tiba. Namun, selang beberapa detik, segera ku tersadar dan beristighfar, "astaghfirullahal'adziim..." lirih ku ucap kata itu, perlahan ku sembunyikan wajahku dibalik kedua tanganku. "Haruskah aku melepaskannya.." bisikku dalam hati.

Ku lirik jam dinding di sudut atas meja belajarku, "haaah, jam setengah tujuh, gak salah nih.. Masa' iya aku bangun kesiangan, tertinggal subuh! Gak ada sejarahnya nih.!!." langsung aku terlonjak bangun bersama kagetku. Ah, tapi tunggu dulu, kenapa jarum panjangnya tidak bergerak. "huuft.. hmm, jamnya mati toh.." ku tepuk keningku pelan. Aku lupa untuk mengganti baterainya sore tadi. Ada-ada saja, akhirnya ku raih ponselku, ku lihat waktu sekarang menunjukkan pukul 02 lewat 10.

Masih cukup lama jika harus menunggu shubuh, tapi rasa kantukku kini ntah telah hilang kemana, yang tertinggal hanyalah sebuah keresahan yang menyapa hati.
Hhmm, lama aku tertegun, tiba-tiba mata ini menatap sajadah coklatku yang terlipat rapi disisi kiri meja belajarku berdampingan akrab dengan peci kesayanganku. Ah, sudah beberapa hari ini kesibukanku di waktu siang dan juga jadwal tidurku yang tak menentu, kadang baru bisa tidur ketika pergantian hari, yaa.. dini hari baru dapat tertidur pulas. Hal inilah yang membuatku sulit terbangun disebagian malamMu ya rabb. Maafkan hambamu ini ya rabb, yang kadang sering melupakanMu.. "astaghfirullah.." kembli aku beristghfar pelan.

Ku seret tubuhku tuk bangun, menuju kamar mandi. Percikan demi percikan air bening ini semakin menyadarkanku akan d0sa-dosa kecil yang mugkin tanpa sengaja atau sengaja telah dilakukan anggota tubuh ini. Pada setiap basuhan whudu ini ku titipkn d0a, berharap tetesan air yang berjatuhan ini, dapat membawa serta d0sa-dosa kecil yang telah dilakukan oleh mulut ini, mata ini, pikiran ini, pendengaran ini, tangan ini, juga kaki ini..
Ku hadapkan tubuh ini pada Allah, ku hadirkan kembali jiwaku yang semakin rapuh dibalik gagahnya jasadku, serta ku serahkan hatiku yang kini mulai terwarnai.

“Kau, sang penggenggam hidupku, Kau Maha Tahu tentang apa saja yang kini tengah berkecamuk dalam ruang pikir dan hatiku. Tentang ingin, harap, juga asa ku. Tentang takdir cinta yang ku ingin dialah yang menjadi pendampingku kelak. Ampuni hamba ya rabb, jika aku begitu memaksa soal takdir cintaku. Sulit sekali jika aku harus melepaskannya. Apa maksud dari mimpi ku tadi ya rabb, apa Kau ingin aku untuk mengikhlaskannya….” Tak mampu ku lanjutkan dialogku kepada Allah, ada rasa perih yang sungguh tak dapat ku sembunyikan.
Sepotong adengan dalam mimpiku tadi yang membangunkan ku kini, walau samar ku ingat, tapi satu yang masih sangat aku ingat, ada yang akan mengkhitbah dia, sosok anggun yang ku harap dialah takdir cintaku.
------------

Aku begitu bahagia hari ini, sebuah kejadian yang tak disangka sama sekali ini akan terjadi, yang menghantarkanku pada kesempatan untuk mengobrol dengan sosok anggun itu. Waktu kembali memberiku kesempatan untuk mendengar suara lembutnya, kalau dulu hanya satu kata yang ku dengar, kini ada banyak deretan kata-kata yang ku dengar. Tak bisa ku bohongi, aku bahagia.
Akhirnya, aku tau namanya, juga fakultasnya, juga angkatannya, juga nomor handphone-nya. Semua ku ketahui begitu saja, tanpa harus sengaja aku cari.

“Tak ada yang salah kan jika aku menyukainya, aku laki-laki, dia perempuan. Aku normal, wajar jika aku menyukainya..!” ucapku memberi alasan.
“tapi dia lebih tua darimu teman… dia seorang mbak tingkat” teman satu kost-ku pengingatkanku kala aku ceritakan masalah hati ini padanya.
“loh, kenapa? Adakah yang salah jika aku menyukai seorang perempuan yang usianya jauh lebih tua dariku?? Hei, teman.. rasulullah saja ketika menikahi khodijah usia mereka pun terpaut sangat jauh” balasku dengan nada yang sedikit kesal karena dia menyinggung masalah usia.
“ya.ya.ya…” balas temanku sambil mengangguk-anggukan kepalanya berulang-ulang.
“feelingku juga mengatakan kalau beliau juga mempunyai rasa yang sama denganku” aku kembali memberikan alasan, seakan masih ngotot.
“hmm, mungkin saja perhatian mbak itu kepadamu selama ini hanya karena beliau menganggapmu sebagai seorang adik” ujar temanku enteng.
Aku diam, ada terselip rasa kesal yang ku simpan untuk temanku ini, ku balas ucapannya itu dengan senyum biasku, akhirnya aku pergi meninggalkannya. “afwan teman, jangan tersinggung ya… bercanda euy..” ucap temanku sesaat setelah aku hendak beranjak pergi darinya.
--------

Mendung menghitam kini di langit hati_
Lalu_
Berjarak detik_
Ada gemuruh angin yang kian mengencang menampar paras sang wajah_
Tertahan dalam tumpukan rasa yang kian berantakan_
Berharap hujan kan segera hadir_
Sederas-derasnya, banjir pun tak apa, tsunami bila perlu!_
Agar tumpukan rasa yang berantakn ini dapat terbawa serta dalam arusnya_
. . . . .
Mengeja waktu, pada setiap gerak jarum jam_
Berharap waktu berhenti, lama_

---------

Aku mencoba tenang dengan segala keputusan yang dia ambil, mencoba menerima walau sebenarnya ada penolakan dalam hati ini. Entah angin apa yang mengubah sikapnya sore ini, ketika asyik chattingan dengannya, tiba-tiba dia menyampaikan sesuatu.
[dek, sepertinya selama ini, interaksi kita sudah terlalu berlebihan…]
[maksudnya..?]
[hhmm, kita cukupkan saja sampai disini.. afwan jika nanti, sms adek atau telpon adek tidak bisa mbak respon lagi. Mbak pikir, sudah saatnya kita intropeksi diri masing-masing]
[begitukah?]
[iya]
[maukah menungguku hingga aku tamat, aku akan segera mengkhitbahmu] ah, belum sempat aku enter tulisan ini, beliau sudah off duluan.

Aku masih terpaku didepan layar semu itu, muncul kembali bayang-bayang lalu yang menghadirkan ingatan dulu tentang awal kami akhirnya bisa begitu akrab selepas beliau tamat, mungkin karena beliau pikir usiaku yang jauh di bawahnya, panggilan adek-mbak ini membuat kami menjadi ‘aman’ dalam berinteraksi selama ini, baik dalam hal curhat-curhatan, atau candaan yang niatnya untuk saling menghibur, atau sekedar bertanya kabar, atau berkirim pesan tausiyah. Ah! Hingga akhirnya ada rasa berbeda yang kini hadir menyapa hati kami.

Aku terdiam, apalah aku ini, hanya seorang mahasiswa yang masih disibukkan dengan tumpukkan tugas-tugas kuliah, juga amanah di kampus, uang masih nadah sama orangtua. Sedangkan beliau sudah tamat, sudah bekerja pula. Tapi, aku begitu berniat untuk mengkhitbahnya. Aku ingin serius dengannya.

“sudahlah… kalau jodoh toh gak akan kemana teman…” lagi, aku dinasehati oleh temanku ketika seusai sholat isya dilihatnya aku begitu murung, seakan tau sebab kemurunganku itu.
“takkan tertukar tulang rusukmu itu…” lanjutnya, sambil merangkul bahuku kuat.
Aku masih diam dengan wajah datar biasa tanpa ekspresi yang berarti, ku tatap langit malam yang begitu indah dengan kelap-kelip taburan bintang disana, sunyi, sepi, di masjid ini hanya tertinggal kami berdua, karena memang kami lah yang bertugas menutup dan membuka masjid ini dengan alasan kost kami yang berjarak tak kurang dari satu meter dengan masjid ini.
“pada lauh mahfuzh, takdir kita telah tercatat dengan sangat rapi oleh Allah, baik itu tentang rezeki kita, ajal kita, juga jodoh kita… lalu, apa yang membuatmu ragu teman” temanku mulai bertausiyah, terkadang dibalik sifatnya yang suka main-main terselip juga sifat seriusnya. Ku balas tausiyahnya itu dengan seulas senyum.
“sabarlah teman, fokuslah dulu dengan kuliahmu, amanahmu saat ini. Tabunglah dananya dari sekarang, emangnya nikah gak pake’ duit apa… Sambil menunggu waktu itu tiba, mari kita perbaiki ibadah kita dan kita pertebal iman kita, kita ini akan menjadi imam bagi pasangan kita. Jika kita baik, maka pasangan kita pun akan baik karena pasangan kita adalah cerminan dari diri kita” jelasnya panjang lebar. Hampir ‘melongo’ aku mendengar kata-kata bijaknya malam ini, wah, ternyata temanku ini sudah begitu dewasa. Akhirnya aku tertawa lepas.
“hhmm, antum nih ya, di kasih nasehat malah diketawain gitu” ujar temanku rada sewot karena melihat aku yang hanya merespon nasehatnya dengan tertawa.
“afwan teman, jangan tersinggung atuh, wah hilang nih kedewasaannya kalau ngambek gitu” godaku padanya yang mulai manyun.
“hahahaaa…. Iya, iya, iya… jazakumullah ya ustadz atas taujihnya tadi” ucapku cepat sebelum dia marah beneran.
“ya sudah, dah malam ini, ayok kita balik ke kost” ajaknya.
Kost-an kami berdampingan erat, ya, sama seperti hubungan pertemanan kami yang juga erat. Bersyukur mempunyai teman seperti dia, orangnya bisa diajak bercanda, juga bisa diajak serius, seimbanglah hidupnya. Di waktu bersamaan aku dan dia membuka pintu kost kami masing-masing.
“Selamat malam teman, mimpi indah ya…” pesanku kepadanya sebelum aku masuk ke kost miniku ini.
“iya.. selamat mimpi indah juga ya… tapi ingat, jangan mimpiin sosok anggunmu itu!” balasnya pelan, karena takut terdengar oleh tetangga kost yang lain. Aku hanya nyengir mendengar pesannya itu.
Sebelum tidur, aku sempatkan tuk bermuhasabah diri, merenungi segala salah dan khilafku, hmm.. astaghfirullah..
----------

*episode 2_
Sejenak aku tertegun, mengingat mimpiku semalam. Selepas shubuh hingga sekarang ada perasaan yang  membuatku begitu tak tenang kini. Lama sudah kami tak berhubungan sejak dia memutuskan untuk tidak saling menghubungi. Mimpi semalam begitu membuatku ingin mendapatkan kepastian darinya, adakah benar dari mimpiku semalam. Ku coba untuk meng-smsnya, berbasi-basi sejenak, lalu dalam sms candaan ini ku selipkan tanya adakah dia akan menikah. [iya] itu balasan darinya, aku mencoba tersenyum mencoba tuk menghibur diri sendiri, lalu diam, inikah saatnya Kau menguji janji ikhlasku yang dulu pernah ku utarakan padaMu ya rabb.

Benarkah dia bukan tulang rusukku?
Benarkah dia bukan takdir cintaku?
Benarkah aku harus mengikhlaskannya kini?

Aku melangkah pelan menuju kost temanku, ku ketuk dan ku ucapkan salam tanpa semangat, semenit kemudian wajah temanku beserta senyumnya yang khas pun menyambut kehadiranku.
“walaikumsalam… ayok, masuk teman. Ada apa? Mau nebeng sarapan lagi ya?” tanyanya ramah, Salah satu kebiasaanku kalau sepagi ini bertamu ke tempatnya, biasanya mau numpang sarapan ditempatnya, karena temanku ini termasuk yang rajin dalam membuat makanan sendiri.
Aku hanya diam, nyelonyor masuk tanpa berniat membalas senyumnya. “Oalaaah, ada apa lagi denganmu teman?” tanyanya langsung ketika menyadari kemurunganku ini.
 “dia akan menikah” jawabku langsung.
“haah! Dia sopo?’ tanya temanku lagi. sepertinya temanku sudah lupa tentang dia yang ku maksud.
“sosok anggun” balasku tak bersemangat.
“Oooooh…. Ya. Ya. Ya.. ana ingat! Ada apa dengan beliau?” Tanyanya lagi. Ah, reaksinya ini malah menambah gondokku saja, ingin rasanya pergi saja dari sini.
“dia akan menikah!” ulangku dengan nada sedikit ketus.
“huuuuuuhhmmmm” temanku berdehem panjang. “itu namanya bukan jodooooooh” sambungnya lagi. ku lihat di berlalu ke dapur kecilnya dan kembali dengan dua piring nasi goreng di kedua tangannya. “ini, kita bicarakan sambil sarapan ya” katanya sambil menyerahkan sepiring nasi goreng di hadapanku. Hmm, rasa lapar yang tak bisa dibohongi ini, akhirnya mengalahkan sejenak rasa ‘badmood’ku atas masalah hatiku ini. Malah aku nambah, mungkin bawaan ‘badmood’ jadi melampiaskan kesalnya sama nasi goreng ini. Ku lihat temanku hanya tertawa lepas melihat tingkahku.

“kenyang?” tanyanya padaku setelah ku habiskan satu suapan terakhir nasi goreng buatannya ini.
“belum” jawabku singkat dengan wajah manyun yang ku buat-buat. Lalu, sedetik kemudian aku nyengir. Lalu kami tertawa lepas. Aku kembali termenung, melihat aku yang sedari tadi hanya diam, temanku mulai mencoba untuk menghiburku, dimulainya dengan hiburan nasyid ala gondesnya berserta gaya lucunya dan mulailah dia berdendang.

_Bangun pagi… dini hari… buru-buru sampai lupa mandi_
_Ingat janji mau ketemu murobbi, dengan semangat tinggi… juga bawa data diri_
_Dandanan rapi, aromanya serba wangi, sisiran gaya sepuluh jari_
_Menata hati, biar tidak tampak grogi_
_Terima tantangan dengan PeDe tinggi_
_Terkejutnya…. Tiada tara, saat murobbi memberi data_
_Sekuntum bunganya serba mempesona, hapalan al.qur’annyaaaaa… sungguh luar biasa_
……

Alhasil aku tertawa lepas melihat gayanya yang lucu, lalu berselang beberapa menit kemudian, dia terdiam, tak melanjut lirik selanjutnya. “loh kok berhenti?” tanyaku dengan nada sedikit kecewa, karena konser nasyidnya terhenti mendadak.
“hmm, sebenarnya kalau dengar lagu ini, ana merasa sangat tersindir teman” ucapnya tiba-tiba. “yaaa… ana jadi ingat dengan hapalan ana yang belum genap satu juz, itu pun kalau di muroja’ah ulang pasti hasilnya berantakan” sambungnya lagi. “gimana mau jadi imam yang baik nih untuk pasanganku kelak” lirih dia berkata. “eh, kok jadi ana yang curhat ya… kan tadi antum yang curhat… hehee…” ujarnya lagi sambil cengengesan tak jelas.
“ya udahlah teman, kalau memang beliau mau nikah, di ikhlaskan saja… berprasangka baiklah selalu terhadap Allah, jodoh kita takkan terambil sama orang lain, juga takkan tertukar dengan orang lain. Ingat sama pesan Allah, baik menurut kita belum berarti baik menurut Allah, buruk menurut kita belum berarti buruk menurut Allah” sungguh bijak nasehat temanku ini, aku hanya mampu meresponnya dengan senyumku.
“Allah Maha Tahu mana terbaik untuk hamba-hambanya, tenanglah… Allah takkan memberikan kekecewaan kepada para hambanya. Sesungguhnya, Allah sesuai dengan prasangka hambanya. Jadi, kita harus berprasangka baik sama Allah. Oke teman…” ujarnya memberiku kekuatan.
“insyaAllah… ana ikhlas…” ucapku singkat sembari tersenyum.

^_^ *the end* ^_^
Doa tuk mendapatkan jodoh yang baik (dibaca en dihapal ya :) hehe...

robbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyyatinaa qurrota a’yuniwwaj’alnaa lilmuttaqiina imaman. Aamiin ya rabbal’alamiin.
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” Aamiin ya rabbal’alamiin. _QS. Al. Furqon: 74_

Senin, 18 Juli 2011

::Hanya Sebuah Mimpi::

Senin, 18 Juli 2011, sekitar pukul 04.10 sampai 05.05

Selepas makan sahur, lalu dilanjutkan lail dan ditutup witir. Sebenarnya hanya berniat berbaring sejenak, karena ternyata mata ini masih ingin mengatup kembali, alias masih ngantuk. Niat yang tadinya hanya ingin berbaring-baring saja, lalu tilawah sambil nunggu shubuh, eh.. ternyata malah tertidur :D hehe..

Perasaan, baru saja terlelap, eh.. aku sdh diajak pada sebuah adegan dalam mimpi. Tapi, aku tidak suka dengan adegan dalam mimpi itu :(, soalnya tokoh yang menjadi lawan mainku dalam mimpi itu adalah seorang i****n yang aku kenal, (oooooh, tidaaaakkk!). Sebenernya sih, adegannya biasa ya, hmm... tapi menjadi tdk biasa klo ku pikir itu akan terjadi pd kami (_ _") *tenang, hanya mimpi kok* ku coba utk menghibur diri.

Mimpi yang seperti ini sangat jarang terjadi, apalagi masuk seorang i****n ke dalam mimpiku. Dan yg membuat aku cukup terganggu, karena mimpi ini terus saja muncul dalam pikiran. Biasanya tuh ya, klo aku mimpi, pasti pas aku bangun tuh dah lupa sama mimpinya, tapi ini nggak.. hmm, sampe skrg aku masih inget, keseluran adegan plus dialog singkat antara aku dan dia dalam mimpi itu. (guubbraaakkk, geli sendiri klo ingetny... hahaa..)
Dan yg aku alami sama mimpi aku ini, sangat bertolak belakang dengan pendapat ini,
"Kamu Akan Lupa 90% Dari Mimpimu. Sekitar 5 menit setelah kamu terbangun kamu akan segera melupakan 50% dari mimpimu, 10 menit kemudian 90% “jalan cerita” mimpimu akan terlupakan.
Penulis puisi terkenal Samuel Taylor Coleridge pada suatu waktu terbangun setelah mendapatkan mimpi yg indah, dia lalu segera menuliskannya di kertas untuk menggambarkan mimpinya tadi, setelah menulis 54 baris tiba-2 ada orang yg datang kerumahnya. Setelah urusan dg orang itu selesai Samuel bermaksud menyelesaikan puisinya tadi, tapi dia tdk berhasil mengingat lagi mimpinya. Puisinya itu tidak pernah selesai. Puisi yg tidak pernah terselesaikan itu berjudul “Kubla Khan” dan menjadi salah satu puisi paling terkenal di Inggris. Robert Louis Stevenson ( penulis buku Doctor Jeckyll and Mr. Hyde ) dan Mary Shelley’s Frankenstein mendapatkan ide dari mimpi yg mereka alami" (http://www.resep.web.id/serba-serbi/10-fakta-yg-harus-kamu-ketahui-tentang-mimpi.htm)



Haaaaaaaaahhhh, knpa sudah lewat satu hari, aku masih inget e sama tuh mimpi, aneh.....

Klo di bilang mimpi burukkah? ku rasa bukan mimpi buruk, karena tak ku temui hantu disana, juga tak ku rasa ketakutan atau kesedihan disana. tapi, klo dibilang mimpi baikkah? hhmmm, entahlah wallahualam >.< yang jelas aku tidak begitu suka dengan mimpinya...... huhuhuhu.... (. .') 
Kok ya bisa sih dia masuk ke mimpi aku, padahal memikirkan dia sebelumnya saja tidak.
Dan aku sedang tidak mengharapkan petunjuk dari Allah loh (+.+)

*Oaalaaaaahh, cuma mimpi aja kok ya masih dipikirin toh..... :hahahaa... jd, malu.
yelah, yelah... cuma mimpi kok, gak beneran... :p

yowessss, hanya sekedar ingin mengabadikan mimpi yang masih ku ingat smpai saat ini saja, lagian aku jg dak mikir yg macem-macem kok. Yang kuharap semoga tuh i****n tidak bermimpi sama seperti aku (maaaaluuuuuuuu euy....) >.<