Sabtu, 11 Februari 2012

Hmm, Waktunya Bicara JODOH *Ups!* ^^


Bismillah... 


"JIKA LAKI-LAKI BERHAK UNTUK MEMILIH, MAKA PEREMPUAN BERHAK UNTUK MENERIMA ATAU MENOLAKNYA"
Beberapa waktu lalu, tiba-tiba saja, jemari saya mengetik kalimat ini lalu mem-posting-nya di fb.

Dalam dunia islam, dunia jilbaber's n jengoter's atau dunia ikhwan-akhwat atau dunianya para kader dakwah, tentu pacaran menjadi sesuatu hal yang TABU untuk dijalani. Yah! lain halnya jika pacaran setelah nikah, yo ora opo-opo, monggo-monggo ajah deh,,,, :) sudah halal toh... :p hehee..

Menyambung dengan kalimat di atas tadi, "Jika laki-laki berhak untuk memilih, maka perempuan berhak untuk menerima atau menolaknya" naaaaaaaah... :) deal-kaaaaan ^^
Seorang laki-laki dalam sebuah proses menuju pernikahan (hiyaaaa, dah ngomongin nikah nih...) *husss, mau ngomong serius nih..
kembali lagi, seorang laki-laki dalam sebuah proses menuju pernikahan, tentu dalam kalangan kader dakwah yang masih dalam lingkar tarbiyah tentu sangat paham dan mengenal dengan namanya proposal (duh, tulisannya gak usah digede'in gitu kaleeee, biasa aja dong nulisnya...) *yeeee, biariiiiiin :p suka-suka saya dong, ni kan tulisan saya :p week..
Ada apa dengan proposal???
beberapa kader yang 'stiqoh' pada eMeR-nya biasanya akan sangat mem'pasrah'kan jodohnya melalui perantara tersebut. Sebenarnya, menurut pemikiran saya, kader yang begitu mempercayai dengan perjalanan proposal hidupnya di tangan eMeR-nya ini, tentu juga ia memiliki kepercayaan akan takdir Allah Swt.. (kok gituuuu!) jadi begini, takdir itu memang sudah di tentukan oleh Allah, jauh sebelum kita lahir. Ketika usia kita 3 bulan dalam kandungan, dalam rahim sang ibu *hmm, klo gak salah 3 bulan sih, tp klo salah mohon maaf deh.. ^_^V* di usia itulah, Allah meniupkan ruh pada kita, dan menetapkan 3 hal yang takkan tertukar dan terambil oleh orang lain, yaitu: Rezeki, Jodoh, dan Ajal... eits... tapi, tunggu dulu... (apaaaa???) ingat, takdir memang telah ditentukan, tapi takdir masih dapat kita rubah... (loh kok?!) iyaaaaa, takdir dapat kita rubah dengan kekuatan DOA.... (wOow...gede' amat tulisannya...) *hahaa...sengaja biar pada inget deh!
Sebuah hadist menyebutkan, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda : “Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdoa, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya doa bermanfaat bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali doa, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada doa”. (HR Tarmidzi dan Hakim)

Lalu, apa hubungannya dengan proposal tadi???
hmm, apa yaaaah....! (oalaaaah, piye tooh!)
Jadi begini fren :)
ketika kita begitu yakin dan percaya akan 3hal yang telah ditetapkan kepada kita oleh Allah. Tentu ada rasa tenang dalam diri kita dalam menjalani hari-hari hidup kita. Takkan tertukar dan terambil. Selama takdir belum menjemput atau istilah mudahnya sebelum semuanya terbuktikan maka yang dapat kita lakukan hanyalah menjalani semaksimal mungkin guna menuju akhir dari takdir. (maksudnya?)

Takdir rezeki, apakah anda tau tentang takdir rezeki anda? tentu jawabnya tidak...
terlahir menjadi anak dari keluarga kaya, 7 turunan gak bakal habis tuh harta, anda tenang-tenang saja, gak kerja, gak ngapa-ngapain, merasa takdir rezeki anda memiliki harta berlimpah, ups! ternyata anda lupa akan sesuatu, klo anda merupakan turunan ke 8, yaaa... jadi miskin deh...

Takdir jodoh, misterius. Ada contoh kasus, sepasang kekasih, udah pacaran dalam bilangan tahun yang lamaaaaaaaaaaaaaa banget, tapi dalam hitungan hari mereka putus. Prustasi lalu bertemu depresi, putus asa, ujung-ujungnya bunuh diri, mendahului takdir. Padahal, akan lebih bijak jika selama penantian, tanpa adanya hubungan pacaran sebelum nikah, kita perbaiki diri, perbaiki akhlak, bukankah.... pasangan kita nantinya adalah cerminan dari diri kita sendiri. Kita yang perempuan, perbaiki diri, perbaiki akhlak, memantaskan diri dari sekarang untuk nantinya menjadi seorang istri yang sholehah untuk suami kita, juga ibu yang baik dan pintar bagi anak-anak kita nantinya. Sedangkan anda yang laki-laki, perbaiki diri, perbaiki akhlak, memantaskan diri dari sekarang, belajar menjadi imam sholeh yang baik, berkomitmen, bertanggung jawab :) juga bijaksana untuk istri dan juga anak-anakmu nanti...

Lalu, takdit Ajal. Selama ajal belum menjemput. Kehidupan tentu menjadi tabungan bagi kita untuk persiapan di akhirat... bukan sebanyak apa harta yang telah kita dapat selama di dunia, yang akan di tanya. Bukan pula setinggi apa jabatan yang telah kita raih, bukan itu yang akan ditanya. tapi, 3 hal pula yang akan ditanya nantinya disana, yaitu Usia, Ilmu, Harta.. Usia selama hidup kita pergunakan untuk apa, masa muda hingga masa tua. Ilmu, kita manfaatkan pada siapa. Harta, kita dapat dari mana, dengan jalan halalkah atau haramkah.
Soal takdir ajal, jika memang ternyta ajal kita ditetapkan Allah hanya smpe seperempat abad, kita bisa loh merubahnya, (caranya gimna) dengan sedekah banyak manfaat yang kita dapat dari sedekah, salah satunya dapat memperpanjang usia kita, dapat mnyehatkan hidup juga harta kita, dapat juga mengayakan... coba deh baca buku tentang keajaiban sedekah :) bukunya mas ippho 'right' sentosa juga bagus tuh buat bacaan kamu... bukunya yang mega-bestseller "7 Keajaiban Rezeki" dan "Percepatan Rezeki"
*mari merenung sejenak...
Oke, merenung selesai :D kita kembali pada pokok bahasan mengenai proposal tadi.
Makna yang paling melekat pada kata proposal ini adalah tentang jodoh *sepakat? oke, sepakat ya...
Kalau eMeR dah kasih lembaran yang isinya tentang biodata diri, keluarga, dengan rincian yang detail, juga ada kolom tentang kriteria pasangan, naaaaaahhh.... udah nihhh, nih pasti lembaran proposal 'gituan' *hehee.... harus dibubuhi photo 4x6 lagi... *ambil photo ktp aj deh, gak usah photo yang cantik-cantik :p (pengalaman ni yeeee...... ) *huuuusss....

Iya nih, soal proposal mah, kadang ada yang cepet dapat jodoh, ada juga yang lama.... biasanya kaum akhwat ni yang masih banyak nge-jomblo... klo ada seminar atau acara tentang nikah nih ya... biasanya peserta yang akhwat banyaaaaaaaaak sedangkan yang ikhwannya cuma beberapa, bisa diitung pake jari (curhat nih ye...) *mendengar fakta
Ada celetukan nih dari eMeR, katanya, "Iya ikhwannya dikit yang datang, itu pun pas di tanya sama pembicaranya, udah siap nikah belum, malah di jawab geleng kiri-kanan".
yah, soal jodoh kan memang di tangan Allah, tapi klo gak d cari mah jodohnya tetep ditangan Allah *kutipan :)
Soal ini, saya sangat kagum deh sama ikhwan yang berani menikahi seorang akhwat yang usianya jauh diatasnya dengan seorang akhwat yang (maaf) bisa dikatakan sudah didesask usia, dan biasanya juga didesak keluarga. Yah, kita doakan saja ya, semoga Allah memberikan yang terbaik bagi para akhwat-akhwat yang diuji Allah dengan ujian yang seperti itu... "La yukallifullahu nafsaan 'illa wus'ahaa.." :) Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya,,, riiiiiiiiiiight? *riiiiiiight doooong....  okeeee, lanjuuuuuuuut.....
Fren, proposal bisa juga dikatakan menjadi salah satu ikhtiar kita dalam menjemput jodoh, salah satu, dengan kata lain, proposal bukan jalan satu-satunya. Dijodohkan orangtua atau dijodoh-jodohi temen, juga bisa jadi ikhtiar dalam menjemput jodoh, hanya saja perlu digarisbawahi dan diingat, harus tetep liat-liat jodohnya juga dong.... Imannya yang harus trutama kita cek, apalagi bagi yang akhwat nih, imannya si imam kita itu yah diusahakn yang bisa stabil :) hehee...
karena ada juga kasus ni... bukan ghibah loh, kita ambil hikmahnya aja ya dari cerita ini, ini kisah nyata loh...dan saya lihat sendiri. Ini kisah seorang akhwat, beneran akhwat, insyaAllah akhwat tulen, jadi ceritanya, menginjak usia yang mulai 'rawan' ia belum jua di pinang. Hingga didesak usia, pun didesak oleh keluarga, wallahu'alam dengan proposalnya. Singkat cerita, orangtua juga keluarga akhirnya turun tangan ikut mencari jodoh untuk sang akhwat, dan akhirnya ada. Baik, saya tidak akan menjelaskan bagaimana laki-laki itu, tapi yang saya tau sang laki-laki bukan dari kalangan tarbiyah. Saat ini, keluarganya baik-baik saja, sudah mempunyai anak, tapi... kondisi ruhiyahnya sepertinya tak se-stabil dulu. Sedih melihat kondisinya. karena memang keistiqomahan seorang kader akan memlalui beberapa fase. Fase sekolah, fase kuliah, fase kerja, fase menikah, fase punya anak, dan seterusnya... kesemuanya itu akan kita lewati dengan taburan ujian dan masalah dari Allah, hingga eliminasi Allah pun diterapkan disini.
*duh, ya rabb, smga hamba juga saudara/i dan sahabat hamba, termasuk golongan hamba-hambaMu yang senantiasa terjaga dalam kebaikan, terjaga iman, agar tetap istiqomah dalam lingkar tarbiyah... aamiiin.
Semoga ya fren, kita dapat jodoh terbaik dariNYA, Rabbana hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyatinaa qurrata a'yuun.. Aamiin. :)
*untuk yang akhwat, smoga dapet ikhwan sholeh, cakep imannya, cakep akhlaknya, juga cakep wajahnya, kaya hati juga kaya harta, berkomitmen, tanggung jawab, bijaksana, dan yang paling penting berjodoh hingga ke surga Allah.... yang baik-baik deh pokoknya.... aamiiin...
*untuk yang ikhwan, smoga dapet akhwat sholehah, cantik imannya, cantik akhlaknya, cantik juga wajahnya, kaya hati juga orangtuanya kaya harta, keibuan, pinter masak, dan yang paling penting berjodoh higga ke surga Allah... yang baik-baik juga deh pokoknya... aamiin.

(trus apa dong sangkut pautnya dengan kalimat ini, "Jika laki-laki berhak untuk memilih, maka perempuan berhak untuk menerima atau menoloknya"???)
*yaaaaaa........... sangkut pautin aja sendiri.... :D hahaa... *ups! :)
Hanya sekedar ingin menuangkan apa yang saya pikirkan dalam sebuah tulisan, hingga akhirnya hasilnya seperti ini. Maaf, jika gak nyambung tulisannya. Maaf, jika terkesan sok tau, atau sok bijak, yang penting mah gak soimah ya... :p
jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar :)
akhir kata, see you bye..bye... sayonara... sampe ketemu lagi.... \(^___^)/ dadaaaaahh.... wassalam.


2 komentar:

  1. "..pasangan kita nantinya adalah cerminan dari diri kita sendiri.."
    Subahanallah.. Artikelnya MenyadarkanQ
    Ya Allah tetapkanlah rasa takutku kepadaMu bahkan dapat memperbaikinya lagi' Agar Qtidak termasuk orang2 yang merugi.. T_T

    BalasHapus
  2. :) membaikan diri berarti membaikan pasangan diri...

    BalasHapus