Rabu, 18 April 2012

#Karena Tuhan Gak 'Ribut'




bismillah..

beberapa waktu lalu, ketika di pertemuan pekanan kami, saat itu mbak kami ngasih taujih tentang 'Muroqobatullah' (Merasa di awasi Allah). Sebagai orang islam, tentu setiap hati yang terpaut pada-Nya, akan sangat peka' soal ini. merasa di awasi Allah, dimana dan kapan pun karena Allah TIDAK TIDUR.



 Timbul pertanyaan, kebanyakan orang ketika ditanya, "kamu percaya gak kalau Allah itu melihat kita?" pasti jawabnya "iya". Sekarang, kasih pertanyaan lagi, "tapi kok kamu gak melaksanakan perintah Allah?". jawabnya " . . ."

saya jadi ingat, buku karangannya Mas Rifa'i yang judulnya 'Man Shabara Zhafira', di salah satu sub bab-nya, ada cerita yang menurut saya inilah jawaban yang tepat untuk pertanyaan yang belum terjawab tadi.

ceritanya begini...
Di sebuah perkampungan, ada anak yang tertangkap tangan sedang mencuri ayam. Akhirnya, si pencuri dihakimi warga setempat, untunglah... si pencuri itu belum sampai babak belur di tangan warga, datanglah seorang ustadz yang mencoba menenangkan suasana.
ustadz pun mencoba bertanya pada si pencuri ayam.
Ustadz: "Nak, kamu tidak tahu kalau Tuhan itu Maha Melihat?"
Si Pencuri: "Tahu"
Ustadz: "Kalau tahu, kenapa kamu masih mencuri?"
Si Pencuri: "Karena Tuhan Gak Ribut"

baik, ceritanya dicukupkan...
Apa artinya..?
menurut saya, jawaban dari si pencuri sangat inspiratif *loh* iya, karena jawabannya singkat tapi dari jawaban itu saya jadi sadar dan dapat menjawab akan banyak pertanyaan, "kok yah berani sih orang-orang itu korupsi? padahalkan mereka punya Tuhan yang Maha Melihat", "kok yah bisa sih, orang-orang itu berani memutilasi manusia? padahalkan mereka punya agama", "kok yah tega sih, berbuat curang? padahalkan mereka paham tentang agama", "kok yah.....", "kok yah,......" dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya. Nah, jawabannya cuma satu "karena Tuhan gak Ribut".

Lain halnya pada manusia, masih ingat dengan kisah si pencuri tadi.
ketika ketahuan sama manusia, apa tindakan manusia, yup! jawabannya, si manusia langsung ribut dan langsung menghakimi si pencuri.
Wajar sekali, jika saat ini... manusia, lebih merasa takut pada manusia ketibang pada Tuhan-nya *loh*

Lalu, apa yang dapat kita petik dari kisah si pencuri, tentang "Karena Tuhan gak ribut"  
Di Indonesia ini, kalau KTP-nya di cek satu persatu, sudah dapat dipastikan agama yang paling banyak dianut yah ISLAM.  Tapi, apakah Islam menjadi sebuah agama yang benar-benar di-Iman-i, sepertinya masih perlu kita benahi bersama.

Menyinggung masalah korupsi yang begitu membooming di Indonesia. Kalau di cermati sih, kebanyakan pelakunya orang yang memiliki agama yah.. kalau ditanya tentang apakah mereka tahu Tuhan itu Maha Melihat, saya yakin, mereka akan menjawab seperti jawaban si pencuri tadi.

Hmm, "Karena Tuhan gak Ribut..." ya iyalah... kalau Tuhan langsung ribut, wah... gak kebayang bakal jadi apa dunia ini.
Misalnya ni yah, kita ambil contoh lokasi di Indonesia, di sebuah Bank Bangkrut, ternyata si Direkturnya ini lagi tertangkap mata sama Tuhan sedang melakukan korupsi. Terus, Tuhan langsung ribut, caranya... Tuhan langsung teriak dari langit, lalu terdengarlah suara dari langit "Hei... POLISI.... KPK.... DI BANK BANGKRUT, SI A SEDANG MELAKUKAN KORUPSI, LANGSUNG TANGKAP DIA..." *nah loh, gimana tuh....* bisa-bisa penjara penuh dong :D hehe, tapi sebenarnya bukan itu yang diinginkan oleh Tuhan.

jadi apa hikmah yang dapat kita petik *buah kali, d petik :D
bersyukurlah...karena Allah yang Maha Melihat, Maha Mengawasi kita, hanya diam gak ribut. Coba bayangkan, jika Allah ribut, mungkin hampir setiap detik akan ada suara dari langit yang berteriak keras.... "NAH, SI A MENCURI!!!", "SI B KORUPSI!!!", "SI C MEMBUNUH!!!", "SI D BERBOHONG!!"

hikmah yang lain, karena Allah sayaaaaaaaaaaang kita *loh* iyaaa, Allah sayang sekali pada kita para hamba-nya. sekrang,mengakulah... pasti setiap kita pernah kan berbuat dosa," ayoooo, ngaku...ngaku deh...." *hmm, kasih tw gak yaaaa.... :D* kita pernah melakukan dosa yang hanya Allah saja yang tahu tentang dosa-dosa kita itu, tapi Allah diam gak meributkan tentang dosa-dosa kita tadi di hadapan para saudara kita yang lain dengan bahasa kerennya tuh ya... Allah masih menjaga aib diri kita. Coba kalau Allah ribut, wah... bisa malu kita dihadapan saudara kita. Baikkan Allah pada kita. 

Alhamdulillah... Allah masih menjga aib diri. 
Kita menjadi berharga dan dihargai oleh manusia lain, tidak lain dan tidak bukan karena Allah masih menjaga keburukan diri kita dihadapan saudara kita.

hikmah lainnya.... karena Allah masih memberikan kita waktu untuk kita bertaubat. Ketika kita hanya berniat baik saja, malaikat Allah telah mencatatnya sebagai amal baik bagi kita, padahal itu belum kita ikuti dengan actionnya loh. Baikkan Allah sma kita... lalu, bagaimana jika kita berniat berbuat jahat/maksiat, malaikat Allah pun belum mencatatnya di buku amal buruk kita, bahkan setelah kita melakukan maksiat pun, malaikat Allah belum mencatatkannya... *loh* malaikat Allah akan mencatatnya ketika waktu telah mlewati 6 jam, ketika telah lewat 6 jam, barulah malaikat Allah mencatatnya, mengapa bisa begitu? karena Allah masih memberikan waktu bagi kita untuk bertaubat... siapa tau, ketika kita melakukan kesalahan, lalu segera tersdar dan langsung beristighfar, dan malaikat pun tidak jadi mencatatnya... Subhanallah... baiknya Allah pada kita. 

Bersyukurlah... karena kita terlahir dari rahim seorang ibu yang beragama islam :) sehingga kita diajarkan bahwa Islam adalah agamaku dan Allah adalah Tuhanku :) alhamdulillah.

Beragama artinya memiliki agama, ketika kita ada agama yang kita anut artinya kita percaya adanya Tuhan, mempercayai akan Tuhan dari agama yang dianut, lalu meng-iman-inya. 

Iman = Yakin (+) Takut =Ihsan

“Al-Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihatNya, maka jika engkau tidak bisa melihatNya maka sesungguhnya Ia melihatmu”(HR Al-Bukhari no 50 dan Muslim no 8) 

Orang yang telah mencapai derajat Ihsan adalah orang yang senantiasa murooqobah (merasa di awasi dan dilihat oleh Allah) dalam segala gerak-geriknya, terutama tatkala sedang beribadah. Terutama tatkala sedang beribadah kepada Allah. Rahasia al-Ihsan adalah tingkatan tertinggi dalam agama.
 

Yakin akan adanya Tuhan yang Maha Melihat, Maha Mengawasi diri kita.
Andai saja, setiap manusia itu benar-benar meyakini akan Allah yang senantiasa mengawasi dan melihat tindak-tanduk kegiatan diri di dunia ini, tentulah sang diri akan senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang di benci Allah.

tapi sekarang, manusia lebih menjaga sikapnya dihadapan manusia.
misalnya: calon mantu yang begitu jaim di depan calon mertuanya, si cowok yang begitu jaim di depan ceweknya, siswa yang begitu jaim sama gurunya, sang guru yang begitu jaim di depan kepala sekolah, kepala sekolah yang begitu jaim di hadapan pak menteri pendidikan, pak menteri pendidikan yang begitu sangat jaim di ketika bertemu pak presiden. Padahal, bisa jadi... ketika berhadapan sama Allah, eh... malah biasa-biasa saja.

yuk...
sama-sama koreksi diri.
mari bertanya pada hati kita, pada nurani diri yang katanya bahasa paling jujur itu akan keluar dari hati juga nurani.

"Masihkah kau merasa diawasi Allah saat ini?"
"Lalu, mengapa masih saja kau nomor duakan Allah dalam hidupmu?"
"Lalu, mengapa masih saja tidak engkau sempurnakan perintah-Nya?"
"Lalu, mengapa masih saja keluhan yang keluar dari mulutmu?"

“...tidak sesuatu pun keadaan mereka yang tersembunyi di sisi Allah..“ (QS Al-Mukmin : 19)

"Dan sungguh, Tuhan-mu mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan" (Qs. An Naml: 74)

Seorang yang mencapai derajat al-ihsaan ia bukan saja hanya merasa di awasi oleh Allah dalam gerak-gerik tubuhnya…bukan hanya merasa diawasi dalam setiap kata yang diucapkannya…bukan hanya merasa diawasi dalam setiap pandangan dan lirikan matanya…bahkan lebih dari itu semua, ia juga merasa diawasi oleh Allah dalam gerak-gerik hati dan niatnya. 

Hhhmmm.....
astaghfirullahal'adzim...
sungguh, tulisan ini saya tulis, khusus buat diri saya pribadi. Sebagai pengingat diri...
maaf jika ada kesalahan,.
maaf jika ternyata meninggalkan ketersinggungan sehabis membaca tulisan ini.
semoga Allah senantiasa membimbing hati dan jiwa kita terus dalam kebaikan, membaikan akhlak kita disetiap waktu, dan senantiasa Allah curahkan rahmat dan hidayah-Nya pada kita semua... aamiin.

.^_^.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar