Jumat, 27 Januari 2012

Asal Usul dan Sejarahnya *Blog


Blog menjadi populer sejak tahun 2002. Blogger.com dicatat sebagai pelopor pertamanya. Sejak pertama kali dipopulerkan, dunia blog berkembang pesat. Kata blog, yang bahkan belum dikenal sekitar lima belas tahun lalu, kini menjadi salah satu hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Blog menjadi tren sekaligus cirri paling kental dari masyarakat modern era cyber, seperti saat ini. Puluhan juta orang memiliki blog yang berisikan berbagai macam hal, mulai dari curhatan pribadi, hobi, musik, olahraga, buku, hingga tulisan-tulisan serius seputar tema-tema yang serius pula. Lalu, bagaimana sebenarnya asal usul dan sejarah blog?

Blog berasal dari kata “weblog” yang merupakan singkatan dari “logging the web” yang berarti “masuk ke dalam sebuah web”. Walau hingga tahun 1999 kata blog belum dikenal oleh masyarakat dunia, namun kegiatan blogging dipercaya sudah ada sejak internet diciptakan. Kegiatan blogging pertama di dunia dilakukan oleh seorang bernama Justin Hall pada tahun 1994 di web pribadi miliknya. “Links.net”, alamatnya.

Justin Hall adalah seorang warga negara Amerika yang ketika itu masih berstatus sebagai mahasiswa di Swarthmore College. Web Hall itu akrab disebut sebagai “buku harian online”. Di dalamnya berisi berbagai hal tentang dirinya. Web itu sifatnya personal. Karenanya, walau saat itu belum dikenal istilah blog dan karenanya web milik Hall itu tak bisa disebut sebagai blog. Namun, mempertimbangkan konten dan sifatnya yang personal, web itu disebut-sebut sebagai cikal bakal munculnya blog.

Barulah pada tahun 1997, kata weblog mulai lahir ketika seorang programmer bernama Jorn Barger membuat sebuah web yang dinamakannya “Robot Wisdom”. Kata yang diciptakan oleh Berger ini ternyata mendapat respon positif dan mulai digunakan oleh para pengguna internet.

Jorn Barger dengan Robot Wisdom-nya yang begitu populer saat itu kemudian menginspirasi Peter Merholz (programmer asal Amerika) pada tahun 1999 untuk menciptakan istilah populer baru berupa “weblog”. Merholz sangat tertarik dengan kegiatan weblog. Istilah weblog ‘pun ia singkat lagi menjadi wee-log yang kemudian ia persingkat lagi menjadi kata “blog”. Dan istilah blog ‘pun langsung populer.

Selanjutnya, upaya pengembangan blog tak lagi menjadi sebatas hobi sebagaimana dilakukan oleh Hall, Barger dan Merholz. Namun, popularitas blog menarik perhatian Pyra Labs (sebuah perusahaan di bidang aplikasi komputer yang didirikan oleh Evan Williams dan Meg Hourihan) untuk menjadikannya sebagai salah satu sayap bisnisnya. Sehingga, pada musim panas tahun 1999, layanan aplikasi web bernama “Blogger.com” untuk pertama kali dikembangkan oleh Pyra Labs. Dan blog ‘pun masuk ke ranah bisnis aplikasi komputer yang menggiurkan.

Setelah tiga tahun berada di bawah pengelolaan Pyra Labs, akhir tahun 2002, ‘Sang Raksasa Mesin Pencari’ bernama Google mengakuisisi Blogger.com. Maka, sempurnal ‘lah blog menjadi tren bisnis baru di ranah aplikasi komputer. Berbagai upaya pengembangan dan inovasi dilakukan oleh Google. Sehingga, sejak saat itu, blog sangat populer dan menjadi tren masyarakat dunia.

Saat ini, beragam platform blog telah bermunculan; dari Wordpress, Blogspot, Multiply, Myspace, dll. Jutaan blog dan blogger juga sudah tercatat ikut meramaikan dunia blog. Dunia blog kini seolah menjadi ‘republik’ tersendiri di jagat dunia maya, selain ‘Republik’ Twitter dan ‘Republik’ Facebook. Bahkan saat ini mulai hadir situs-situs microblogging seperti Tumblr, Plurk, dll. Kini, cakupan blog ‘pun menjadi sangat luas. Tak hanya tulisan, tapi juga foto, video, music, dll. Jadi, sudahkah Anda nge-blog hari ini? [Tika/Mizan.com]

Sumber:  http://www.mizan.com/index.php

Menulis di Blog itu Menyehatkan Fisik dan Mental


Blog telah berjasa besar dalam menggiring orang untuk menulis. Menulis apa saja yang dia mau, termasuk tentang sesuatu yang menarik dari dirinya sendiri. Dengan adanya blog, mempublikasikan tulisan sehingga bisa dibaca oleh seluruh orang di dunia ini, bisa dilakukan oleh siapa saja.

Dan, siapa sangka kalau kebiasaan menulis di blog dapat menyehatkan diri? Menulis, khususnya untuk hal-hal yang menakutkan atau membuat trauma, ternyata berdampak positif terhadap kesehatan fisik dan mental. Kesimpulan ini dikemukakan James Pennebaker Ph.D, seorang profesor psikologi dari Universitas Texas.

James telah melakukan belasan penelitian yang melibatkan berbagai kalangan; dari pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga hingga narapidana. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa umumnya mereka merasa lebih bahagia dan sehat setelah menuliskan kenangan pahit yang menyebabkan trauma mendalam. Menulis dapat menyehatkan sisi mental sang penulis. Bahkan, telah ditemukannya fakta ilmiah bahwa sel T-lymphocite (sel yang mengindikasikan bekerjanya sistem kekebalan tubuh) akan mengalami peningkatan selama enam minggu setelah seseorang melampiaskan stresnya melalui tulisan.

Menurut Joshua Smyth, peneliti sekaligus asisten profesor dari North Dakota State University, dalam penelitian yang dipublikasikan 14 April 1999 pada Journal of Consulting and Clinical Psychology, terbukti bahwa menulis pengalaman buruk menghilangkan gejala asma dan rematik (rheumatoid arthritis). Ia melakukan penelitiannya terhadap 70 orang penderita asma dan rematik. Mereka dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama diharuskan menulis pengalaman pahit selama 20 menit dalam tiga hari berturut-turut. Kelompok lainnya menuliskan rencana kegiatan sehari-hari. Dan, setelah empat bulan, ditemukan fakta menarik; sekitar 47 % pasien yang menulis pengalaman buruk mengalami perkembangan signifikan dalam kesehatannya (pasien rematik berkurang rasa sakitnya dan kapasitas paru-paru pasien asma meningkat). Sementara hanya 24 % pasien dari kelompok kedua mengalami kemajuan.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Adi Onggoboyo, dalam laporannya yang bertajuk “Suatu Fenomena Sociocyber yang Unik dan Dinamis” mengungkapkan bahwa 95,26% dari 211 blogger Indonesia menyatakan mereka merasa mendapatkan hal-hal positif secara psikologis setelah menjadi blogger.

Maka, kita dapat menyimpulkan bahwa kegiatan menulis –khususnya di blog- sangat positif dilakukan bukan sekadar karena itu akan menghasilkan karya atau mengasah imajinasi. Tapi karena itu adalah kegiatan yang menyehatkan, baik secara psikis maupun fisik. Ketika kita dilanda stres berkepanjangan sebetulnya sistem kekebalan tubuh melemah, yang mengundang berbagai penyakit seperti jantung, asma dan penyakit lainnya. Dalam ilmu psikologi, ada yang disebut dengan psikosa, yakni gejala sakit mental yang berdampak pada kesehatan fisik. Sehingga seseorang yang sedang dilanda stress atau depresi akan mengakibatkan beberapa bagian organ tubuhnya melemah secara fungsional. Karena itu, ketika ada masalah yang mendera, kita tidak dianjurkannya untuk mememdanmnya secara terus-menerus. Dibutuhkan sebuah tempat untuk mencurahkan apa yang dirasakan kita sehingga jiwa menjadi tenang. Dan, menulis (apalagi di blog) bisa membuktikan bahwa tekanan mental dapat keluar melalui jajaran teks, sehingga kita akan lebih tenang. Dengan kondisi inilah, sistem kekebalan tubuh dalam diri kita meningkat.

Mau membukti sendiri? Silahkan, mulailah menulis dan nge-blog! [Sukron Abdilah/Mizan.com]
http://www.annida-online.com/artikel-4971-Menulis%20di%20Blog%20itu%20Menyehatkan%20Fisik%20dan%20Mental.html

Kamis, 26 Januari 2012

Dialog Antara Si Biru dan Si Hijau


Dialog Antara Biru dan Hijau...

Hijau: "Biruuuu... apa kabarmu di atas sana?"

Biru: "Hey Hijauuu, aku baik-baik saja :)"

Hijau: "Bagaimana langit hari ini? akankah cerah?"

Biru: "Entahlah..."

Hijau: "Kau sendiri inginnya bagaimana?"

Biru: "Aku ingin sekali hari ini cerah Hijau, 
seperti yang kau harap setiap kali menyapaku...
tapi, aku sendiri tak dapat menentukan"

Hijau: "Hmmm..." (menghela nafas)

Biru: "Maaf, hijau... Langit ini bukan milikku.
Jadi, aku tak dapat mewarnainya seenak hatiku"

Hijau: "Ya.ya.ya... aku tau"

Biru: "Hijau... kau tak marah kan padaku"

Hijau: (diam)

Biru: "Hijauuu...."

(tiba-tiba, angin kuat bertiup menghempas ke badan Si Hijau) 



Biru: "Hijau... kau tak apa-apa? Ayo, jawab aku"

Hijau: (mulai, menangis)

Biru: "Hijau, jangan menangis"

Hijau: "Angin itu telah menjatuhkan daun-daunku"

Biru: "Tenanglah, daun yang jatuh itu telah menjemput takdirnya"

Hijau: "Maksudmu?"

Biru: "Iya. Maksudku, tak ada yang terjadi secara kebetulan, 
semua terikat pada takdir,
setiap kejadian yang terjadi karena kehendak Allah.
Juga tentang nasib daun yang terjatuh itu"

Hijau: "Iyakah"

Biru: "Iya, hijau..."

(tiba-tiba, langit mulai menggelap dan Si Biru pun hilang)

Hijau: "Biruuuuuuuu..... kau dimana?"

Biru: (diam)

Hijau: "Biruuuu, kemana kau?"

Hijau: (mulai menangis)

Hijau: "Biruuu, taukah kau. Aku selalu takut saat kau tak ada.
Langit begitu gelap dan pasti setelah ini.
Langit akan meneteskan airnya. Membasahi aku."

(dan, air hujan pun mulai terjatuh, tetes demi tetes)


Hijau: "Biruuuu, cepatlah kembali. Aku mulai mengigil kedinginan akibat air hujan ini"

Biru: (hanya dapat menatap gundah pada Hijau dari balik awan kelabu)

Hijau: "Biru, kau tidak kasihan melihatku seperti ini"

Hijau: (kembali menangis)

Biru: (menatap penuh kasihan dan mulai ikut menangis)

Hijau: "Aku takkan menyapamu lagi Biru"

Biru: (masih terkurung dalam awan kelabu, tak mampu melawan)

Biru: "Maafkan aku Hijau, bukan inginku membuatmu kesal padaku

(sehari penuh kelabu, hujan-gerimis)

(langit kembali cerah)

(Si Biru mulai menampakkan diri, tapi Si Biru tak sendiri)

Biru: "Hijauuuuu, lihat! Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu"

Hijau: (cuek)

Biru: "Ayooo, Hijau. Jangan marah lagi padaku. Aku berikan ini untukmu"


Biru: "Lihaaaaaat!"

Biru: "Langit sengaja menggelap sehari, hujan lalu gerimis.
Karena ia ingin perlihatkan indahnya pelangi padamu"

Biru: "Hijau, walau tadi aku tak ada saat kau sapa aku.
Sebenarnya, aku melihatmu dari atas sana.
Hanya saja, saat langit mendung.
Aku harus terpaksa tertutup awan-awan kelabu itu"

Biru: "Hijau... kau tak marah lagi kan padaku"

Biru: "Hijau, walau angin bertiup menghempas tubuhmu.
Walau langit menghitam dan awan-awan kelabu itu menyembunyikanku darimu.
Aku tetap ada. Aku tak jauh darimu"

Biru: "Hijau, kau harus tetap kuat saat angin itu berhembus.
Kau harus tetap berani saat langit mulai menghitam"

Hijau: "Biruuuu, aku beruntung bertemu denganmu"

Hijau: "Maaf jika ternyata aku terlalu manja egois padamu"

Biru: "Senang bisa mengenalmu"

Hijau: "Aku juga... :)"

Hijau: "Biru... ada lagu untukmu"

Biru: "Apa?"

Hijau: "Sebiru Hari Ini"

Biru: (tersenyum)

Hijau: (balas tersenyum)

Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hati kita, bersama di sini

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah


reff:
Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan ilahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah

reff 2x

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah

 
Biru: (tertawa)

Hijau: "Kok tertawa! kau menertawai suaraku yang cempreng ini ya!"

Biru: (tersenyum) "nggak kok"

Biru: "Aku akan sangat merindukan suaramu jika kita berpisah nantinya"

Hijau: (manyun)

Biru: "Maaf, bercanda kok"

Hijau: "Biruuu, jangan lupakan aku ya kalau nanti kita benar-benar berpisah"

Hijau: "Catat namaku dalam buku hatimu"

Hijau: "Jika nanti kita berpisah,
dan suatu saat ada yang menyebut namaku padamu,
aku ingin kau mengatakan padanya,
bahwa Hijau adalah salah satu sahabat baikku"

Biru: (tersenyum)

Biru: "Apa yang kau rasa, itu pulalah yang ku rasa"

Hijau: "Sebiru Hari Ini dan Sehijau Hari Kemarin"



^_^darisihijaubuatsibiru^_^


 
 


 
 
 

Jumat, 20 Januari 2012

::Tentang Hari Kemarin::

Hari yg lalu, 
langit bgtu trlihat cerah, 
ku smbut dgn senyum riang,  
aah! siang ini langit pasti akn cerah membiru, 
tak prlu ku bwa payung..
Tp, tiba2 gelap menghapus sang cerah, 
sdetik kmudian brganti kelabu nan suram, 
smenit kmudian rintik hujan mulai menyapa lembut..
Hujaaan..
Padahal, ku kira akn terang..
Hingga brganti hari pun, 
tetap saja mendung tergantung d ats langit sana..
Masih gerimis kecil tak brhenti..
Berkurung gelap, 
brteman gerimis, 
tak kunjung cerah..
Mulai sayu, 
kuyup, 
tak lg berani menebak langit akn cerah..

Andai kau tw, 
harapku kmrin bgtu besar..
Tp mendadak, 
kau bwt hujan sketika..
Tak hendak lg ku tatap langit, 
masih brkurung gerimis d ruang gelap ini..

Mungkin kau lupa ttg aku yg bgtu brharap pd langit, 
saat ku sangka langitku cerah, 
tp trnyta kau bwt mendung..
Mungkin, 
beberapa hr k dpn akn ttp mendung dan penuh gerimis..
Butuh wktu utk meyakinkn ttg langit esok yg cerah..



Hmm, harusnya kau biarkan aku tersenyum bersama langitku,
sungguh,
kini hanya terkulai lemas dalam ruang gelap ini,
harusnya kau paham,
ttg aku juga langitku.. 
 

Kamis, 19 Januari 2012

Ku Sebut ini, Cerita Tak Berjudul_

Aku berjalan gontai menyusuri tiap koridor kampus ini, makin sepi, makin bosan tiap kali bertatap pada pintu kelas yang tertutup.
Hanya Mas Tio saja yang ku lihat nampak asyik dengan pekerjaannya, yaitu membersihkan langit-langit atap dengan sapu panjangnya. Dengan wajah yang mengenakan masker (udah kayak ninja hatori aja) ia melihatku, lalu menghentikan sejenak pekerjaannya. Dibukanya masker wajahnya yang dibuatnya dari sapu tangan miliknya (ya iyalah.. masa iya sapu tangan gue!)
"Cari siapa neng?" tanyanya ramah.
"Pak Boim datang gak Mas?" malah ku jawab dengan pertanyaan.
"Udah lihat ke jurusan belum?" eh, Mas Tio-nya malah bertanya balik (ini kok dialognya malah saling tanya-tanya)
"Udah..." jawabku singkat.
"Ada gak Pak Boimnya?" oalah.... kok yah! Mas Tio sih yang malah bertanya.
"Gak ada" jawabku polos dengan wajah datar.
"Yah, itu artinya Pak Boim gak datang ke kampus hari ini" akhirnya Mas Tio menarik kesimpulan.
Aku hanya meresponnya dengan bibirku yang mendadak manyun :(
"Yoweslah Mas Tio, aku pulang dulu" ucapku tak bersemangat.
"Iya, hati-hati" balasnya dan kembali asyik dengan pekerjaanya lagi.

Kembali ku lanjutkan ke-gontai-anku dalam melangkah. Melewati mushola. Melewati gedung-gedung dari jurusan lain. Melewati Ruang baca dan berhenti sejenak di pelataran belakang gedung dekanat.
Menatap pias pada langit, aah... mendung, ternyata langit pun ikut berempati pada nasibku saat ini.
Ku tatap ponselku, telpon.. nggak, telpon.. nggak, telpon.. nggak, telpon.. nggak.
Mau telpon Pak Boim tapi takutnya setengah mati (aah! lebay)
Kalau saja ada yang jual pil keberanian, tentu akan aku beli lalu aku telan saat ini juga (walaupun sebenarnya aku juga takut untuk melenan pil atau obat atau ya... sejenis itulah.. lebih milih disuntik daripada harus nelan pil). Oh, harusnya jangan pil keberanian tapi di ganti saja jadi suntikan keberanian, yayaya.... (haaah! berkhayal saja!)

Mau SMS tapi sudah pasti gak dibales, soalnya aku sudah pernah melakukan hal itu, yah! alhasil smpe lebaran kucing nggak dibales sama beliau (haha...yang ini benaran bo'ong, gak segitunya kaleee.... tp, emang beneran gak d bales loh...!) huuuh :( nasiiib....

Sendirian, hanya berteman bayang diri.
nggak enak sekali kalau harus jalan sendirian, apalagi pas kayak gini, jadi bener-bener merasa menjadi manusia yang tak berteman di dunia ini :'( hiks....
Mau minta temenin, tapi orang-orang pada punya kesibukan masing-masing. Alhasil harus bisa mandiri (mandi sendiri, ya iyalah... mandi sendiri)
Hhmm.... sudahlah... udah tua kali, masa masih minta di temenin :'( *tapi emang lebih enak klo di temenin...

Pulang.
Melangkah pelan menuju terminal kampus.
Bisnya masih nunggu belum jalan soalnya belum penuh. Ku pilih untuk duduk di depan sekali dekat pak sopir, agak pojok deket jendela biar angin sepoi-sepoinya dapat membuat sedikit sejuk hatiku nanti (haaah! apa lu kata angin sepoi-sepoi, yang ada debu sepoi-sepoi kali.... haha... aku lupa kalau sepanjang jalan pulang ini yang kurang lebih satu jam ini akan kita lalui bersama dengan debu-debu yang begitu ramah :D *nyengir)

Menit demi menit menanti mahasiswa lain, ayoooo....cepatlah penuh agar cepat berjalan nih bis... mau cepet smpe rumah ni... takut keburu hujan, jemuran belum di angkat -_-" hmm, yang selalu di khawatirkan ketika aku di luar rumah dan langit tiba-tiba mendung, yaitu tak lain dan tak bukan adalah jemuran! (habisnya, my mom lagi gak ada di rumah, alhasil yang bertugas ngangkatin jemuran yah aku ini...)
Akhirnya, penuh. Tapi, aku mendadak murung, habisnya yang menjadi teman dudukku di bis ini adalah seorang laki-laki (perjalanan yang kurang lebih satu jam ini akan terasa satu hari jika berteman duduk dengan laki-laki). Paling males.
Rada trauma juga sih... soalnya waktu semester-semester awal dulu, waktu masih lugu-lugunya. Pernah dapet tempat duduk yang sama cowok. Yah, tau sendirilah, perjalanan ke kampusku ini memakan waktu kurang lebih SATU JAM, nah selama satu jam itu, ada saja yang di lakukan oleh mahasiswa-mahasiswi, mulai dari bengong-bengong gak jelas,  baca buku, dengerin mp3 di hape-nya, nah yang gak punya buku atau hape biasanya akan melakukan hal-hal yang mengkhawatirkan di bawah ini:
1. ngajakin ngobrol (yah, gak jadi masalah sih klo yang ngajakin ngobrol itu cewek, lah klo cowok, ujung-ujungnya di khwatirkan akan minta nomor hape, ya...masa iya kita bilang kita gak punya hape *Ge-eR, padahal seumur-umur naek bis kampus gak ada tuh yang ngajakin kenalan en minta nomer hape apalgi minta nomer sepatu :D hahaaa....)
2. TIDUR. nah yang ini nih yang paling super duper sangat mengkhawatirkan (loh, emang ada yang salah sama tidur di bis?) Yah, gak ada masalah sih... tapi, yang jadi masalah itu klo tuh yang tidur pke acara  kepalanya miring kanan atw miring kiri... Nah, klo yang tidur tuh cewek gak masalah, lah klo cowok! enak aja tidur di bahu gue!!! ogaaaaahhhhh....... *sebenarnya pernah sih punya pengalaman seperti ini, sempat beberapa kali malah >.<" klo udah kayak gini, aku selalu berdoa "ya Allah, buatlah bis ini nge-rem mendadak... atau tiba-tiba ni bis kejedot polisi tidur" supaya ni orang bangun. (hmm, udah aaah! males ngebayangin kisah suram itu....)

Ku isi waktu perjalananku ini dengan baca buku, beberapa bulan belakangan ini lagi suka-sukanya baca buku. Padahal dulu, paling males baca buku, baca buku klo pas mau tidur aja... ya, sebagai pengantar tidur, soalnya paling ampuh dah buat mendatangkan rasa kantuk, belum juga satu halaman habis terbaca mata secara ajaib akan segera mengatup rapat. (silahkan dicoba)
Ku lirik laki-laki disebelahku ini sepertinya dari gayanya sudah dapat ku baca ni mahasiswa pasti masih angkatan muda soalnya wajahnya masih anak-anak gitu deh...
Dia gak melakukan apa-apa, hanya bengong-bengong gak jelas. Beberapa menit kemudian dia mulai menguap. Nah, tanda-tanda ni... harus siap-siaga. Ternyta benar, matanya mulai meredup dan akhirnya tertidur. Pertengahan perjalanan, mulai tampak tanda-tanda akan kepalanya akan miring ke kiri ke arahku, ooh, Tuhan... aku hanya dapat berdoa, doaku masih sama "ya Allah, buatlah bis ini nge-rem mendadak... atau tiba-tiba ni bis kejedot polisi tidur" *aamiin.
Tapi, syukur alhmdulillah.... hal yang di khawatirkan tidak terjadi, karena dia begitu lihai mengatur keseimbangan kepalanya ketika tidur :D heheee....

Sesampainya, aku masih harus melanjutkan naik angkot lagi. Yah, kurang lebih 30 menit untuk sampai ke rumahku. Inilah nasib pengguna kendaraan umum, sempat sih di tawarin mau di beliin motor, tapi aku tolak... ya....habisnya aku gak bisa naik motor sih :D kan percuma.

Mau cerita apa lagi ya...
Gak jelas ni.... mau dibawa kemana ni cerita.
Yoweslah, maaf sudah mengganggu waktu kalian untuk sekedar membaca cerita yang tak penting ini.
aku sudahi saja sampai di sini.
semoga lain waktu aku dapat menulis cerita yang jauh lebih penting dari sekedar cerita yang gak penting ini (hahaha.... sadar diri rupanya)
sangat ingin sekali jadi penulis, setiap kali ke toko buku, aku selalu berujar dalam hati, "suatu saat nanti, buku saya juga akan ada di deretan pajangan toko buku ini" *aaamiiin. (bantu doa ya :) nanti kalo beneran buku aku di terbitin aku kasih tandatangan gratis deh.... :D hahhaa....) *gak penting.

Senin, 16 Januari 2012

Adab Islami Sebelum Tidur

Adab islami sebelum tidur yang seharusnya tidak ditinggalkan oleh seorang muslim adalah sebagai berikut. 

Pertama: Tidurlah dalam keadaan berwudhu. 
Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا أَتَيْتَ 
مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710) 

Kedua: Tidur berbaring pada sisi kanan. 
Hal ini berdasarkan hadits di atas. Adapun manfaatnya sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim, “Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar seseorang tidak kesusahan untuk bangun shalat malam. Tidur pada sisi kanan lebih bermanfaat pada jantung. Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan (namun membuat seseorang semakin malas)” (Zaadul Ma’ad, 1/321-322). 

Ketiga: Meniup kedua telapak tangan sambil membaca surat Al Ikhlash (qul huwallahu ahad), surat Al Falaq (qul a’udzu bi robbil falaq), dan surat An Naas (qul a’udzu bi robbinnaas), masing-masing sekali. Setelah itu mengusap kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali. 
Inilah yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dikatakan oleh istrinya ‘Aisyah. 
Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata, كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017). Membaca Al Qur’an sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini lebih menenangkan hati dan pikiran daripada sekedar mendengarkan alunan musik. 

Keempat: Membaca ayat kursi sebelum tidur. 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ » Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam“. Lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari no. 3275) 

Kelima: Membaca do’a sebelum tidur “Bismika allahumma amuutu wa ahyaa”. 
Dari Hudzaifah, ia berkata, كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ » “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ 
Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324) 
Masih ada beberapa dzikir sebelum tidur lainnya yang tidak kami sebutkan dalam tulisan kali ini. Silakan menelaahnya di buku Hisnul Muslim, Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni. 

Keenam: Sebisa mungkin membiasakan tidur di awal malam (tidak sering begadang) jika tidak ada kepentingan yang bermanfaat. 
Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata, أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568) 
Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah) 

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Rabu, 11 Januari 2012

Malu, Memintanya padaNYA


Anggap ini kesedihan yang tertunda_
Saat mendung tak terlukis_
Saat rintik tak menetes_

Biarkan diam menjadi tanya dalam hati_

Tersadar, bahkan sangat-sangat sadar_
Bahwa bukan hakku untuk memiliki rasa  ini_

Mencemburuimu pun itu bukan kewajibanku_

Mengapa harus merasa kehilangan, jika jelas-jelas tidak memiliki_

Malu, setidaknya aku masih punya malu_

Malu pada Sang Rabb_
Malu untuk mengakui kalau aku mulai memiliki rasa padanya_
Malu untuk bercermin, menatap diri yang kini mulai diperbudak rasa_
Malu, malu sekali kala dalam sholat pun masih terlintas bayangnya_
Malu saat ternyata harus menangis bukan karenaNYA tapi karenanya_
Malu saat harus menyebut namanya dihadapanNYA_

Pada Sang Pemilik Hati, sungguh sadar diri ini akan kehinaan ini_
Tak pantas rasanya berharap, menyebut namanya dihadapanNYA_

Bukankah diri hanya manusia yang tidak mengetahui apa-apa_
Lalu mengapa begitu yakin memintanya padaNYA untuk diri_

Tidak_
Aku tak cukup berani untuk menyebut namanya padaNYA_
Karena aku MALU_
Malu jikalau ternyata aku bukan pasangan tulang rusuknya yang hilang_
Malu jikalau ternyata aku bukan nama yang dituliskan untuknya_

Jumat, 06 Januari 2012

Makna Warna


Katanya, pastilah hampir semua orang mempunyai salah satu jenis warna yang sangat disukai dari sekian banyak warna yang ada atau yang biasa disebut dengan warna favorit. Nah, dari situ kita bisa lihat watak kamu berdasarkan warna favorit kamu.

Warna Biru
Jika kamu menyukai warna biru, maka kamu termasuk dalam tipe pemurung, selalu menyenangkan dan selalu bertindak pasif dalam segala hal. Mendambakan ketenangan dan ketentraman. Kamu selalu mendapat kesulitan dalam pergaulan. Demikian pula dalam bercinta karena kamu pintar dalam menyembunyikan perasaan.

Warna Hijau
Warna kesukaan kamu hijau, maka kamu adalah tipe yang sangat romantik, menyukai keindahan, menyenangi alam dengan udara yang sejuk. Kamu adalah seseorang yang selalu memegang prinsip. Dalam hal bercinta kamu mengidam-idamkan calon teman hidup yang penuh toleransi dan dapat dipercaya.


Nah, ini warna yang aku suka HIJAU, kuning jg suka sih :p

Warna Kuning
Kesukaan kamu warna kuning menandakan bahwa kamu memiliki sifat optimis. Kamu tipe periang dan senang bergaul, tidak memiliki penampilan yang loyo. Sifat tolong-menolong selalu ada dalam diri kamu, karena menolong merupakan suatu kewajiban mutlak bagi kamu. Kamu orang yang tidak pernah meremehkan siapapun juga, walaupun seseorang itu dungu atau bloon.

Warna Ungu
Kalo warna Ungu (Violet) menjadi warna favorit kamu maka kamu adalah tipe yang benar-benar luar biasa. Dalam menghadapi masa depan kamu tidak pernah ragu-ragu, apa yang dikerjakan kamu adalah yang terbaik. Kamu pandai benar dalam mengikuti perkembangan jaman. Dalam bercinta, hanya merekalah yang kuat mental yang bisa mendekati dan menjadi kekasih kamu.

Warna Putih
Jika kamu menyukai warna putih, maka kamu adalah orang yang dilahirkan ke dunia dengan sempurna, banyak orang mengagumi kamu karena sifat angun, sifat idealis dan moral kamu yang teramat tinggi. Tak pernah angkuh, senang menolong siapa saja yang membutuhkan bantuan kamu.

Warna Hitam
Kamu termasuk tipe orang yang sangat lincah dalam hal-hal tertentu saja. Kalo kamu berada dilingkungan yang tidak disukai, maka kamu akan menjadi murung. Kamu selalu tampil menarik, rapi, cukup banyak lawan jenis berusaha mengejar dan merebut cinta kamu.

Warna Merah
Kamu termasuk tipe yang sangat berwibawa dan juga senang mengayomi teman yang lemah. Walau sering kali bergaul dan bercanda tapi kamu bisa menahan diri. Banyak orang mengatakan cinta, tapi kamu selalu berpikir dan berpikir lagi. Kamu termasuk tipe yang sulit jatuh cinta.



*boleh percaya boleh enggak :D

Minggu, 01 Januari 2012

Ketika Ia Minta Izin #POLIGAMI


-Abi-

"Pernikahan itu, jika Abi analogikan seperti abi dan ummi yang sedang mengarungi sebuah perairan panjang tuk menuju ke sebuah muara, yaitu muaranya Sang Rabb tercinta. Kita berjanji atas nama kesucian cinta pernikahan kita tuk sama-sama meraih rihdo Allah. Berdua dengan sebuah sampan kita dayung bersama tuk menuju muara-Nya..." terdiam sejenak.
"Tapi... di awal perjalanan, kita begitu menikmati perjalanan dengan cinta kita, hingga di pertengahan jalan pun, kita bertambah asyik dengan cinta kita. Kita sedikit lupa atau memang benar-benar lupa dengan tujuan awal kita mengarungi perairan ini..." sejenak menarik nafas.
"Ummi masih ingat sebuah hadist yang isinya tentang betapa cemburunya Allah pada kita, jika kita lebih mencintai sesuatu atau seseorang lebih daripada cinta kita pada Allah?" pelan Abi bertanya.
"Abi tidak ingin cinta Ummi pada Abi jauh lebih besar dari cinta Ummi pada Allah. Abi ingin, Ummi seperti dulu sebelum Ummi mengenal Abi, ketika itu Ummi tidak mencintai Abi kan? tidak menganggap Abi begitu istimewa. Abi ingin, Ummi kembali meletakkan cinta pada Allah lebih di atas cinta segala-galanya" menatap penuh ketulusan.
"Abi berujar seperti ini, bukan berarti Abi tidak mencintai Ummi. Abi mencintai Ummi karena Allah. Mencintai Ummi, lebih dari yang Ummi tahu" pelan menyentuh jari-jemarinya.
"Abi tahu ini berat bagi Ummi. Tapi, cobalah Ummi ingat tujuan awal sebuah pernikahan adalah hanyalah untuk meraih ridho Allah. Perumpamaan sampan tadi, jika ternyata kita menerima penumpang lain di sampan kita dengan tujuan muara yang sama, bukankah dengan bertambah satu penumpang itu artinya akan mempercepat laju sampan kita menuju ke muara-Nya. Iya kan Mi...?" tak sanggup menatap sang mata yang mulai rintik satu persatu.
"Ummi kenal dengan beliau, juga kenal dengan almarhum suami beliau. Tentu Ummi pun tau pasti tentang alasan apa yang melatarbelakangi Abi mengajukan sebuah keinginan ini" semakin tak sanggup menatap raut wajahnya yang makin mendung.
"Ini proposal beliau, apakah Ummi mengizinkan Abi untuk melanjutkan proses ini?" sebuah pertanyaan terucap dengan penuh kehati-hatian.


-Ummi-

Apa yang mesti ku jawab, bagai arus tsunami ku rasa kini, yang air bah-nya telah menghempas ke sana-ke mari ruang hatiku. Telah memporak-porandakan hatiku. Lebih dari mendung yang ku rasa kini. Jika pun bisa berteriak sekuat suara petir atau halilintar mungkin akan ku lakukan itu. Tapi, hanya diam yang dapat ku lakukan kini. hanya sebuah tetesan bening yang dapat ku wujudkan dari rasa ku kini.
Apa ini. Mimpikah aku?!
Baru berselang tahun keempat aku mengenalnya, mencintainya sepenuhnya, meleburkan hidupku bersamanya, memberikan semua hatiku padanya, sepenuhnya mengabdi padanya. Masih kurangkah?
Rasanya baru hari kemarin ia memintaku pada orangtuaku, baru hari kemarin ia dengan lantang mengucap janji setianya padaku di depan penghulu, orangtuaku, juga seluruh saksi yang hadir.
Baru hari kemarin, ia tersenyum padaku, menghapus setiap tangisku, menghalau setiap takutku.
Baru hari kemarin, kami merancang peta hidup kami berdua, hanya berdua.
Lalu, ada apa dengannya hari ini.
Selepas Lail tadi, ia masih berkata mesra padaku.
Selepas shubuh tadi, ia buatkan aku segelas susu saat aku sedang bermain-main dengan bidadari kecil kami.
Lalu, mengapa pagi ini, ia tega menciptakan tsunami dalam hatiku.
Adakah yang salah denganku selama ini?
Dua lember kertas kini berdiam manis di antara jemariku, berisi biodata singkat seorang akhwat yang sungguh aku telah mengenalnya dengan cukup baik, juga tentang kehidupan sang akhwat saat ini.
Tak hendak ku robek atau ku buang, tapi juga tak hendak ku lihat dan ku baca. Masih diam.
 ---
Satu hari berlalu, dua hari terlewat, tanpa ada tanya lagi darinya tentang inginnya yang lalu. Ia bersikap biasa, seperti tak terjadi apa-apa. Ia masih ikut bermain bersama saat aku dan bidadri kecilku bersenda gurau. Ia masih membuatkan ku susu juga untuk bidadari kecilku. Ia masih bercerita tentang apa saja yang terjadi seharian tadi di kantor, sebelum kami sama-sama terlelap dalam mimpi kami masing-masing. Ia juga masih membangunkan aku di sepertiga malam, juga masih maminta doa yang sama. Ia masih Abiku yang dulu. Sedang aku, berusaha sembunyikan hati yang retak akibat terjangan tsunami kemarin.
---
Sekilas memori lalu tiba-tiba Allah hadirkan kembali dalam mimpiku.

"Subhanallah sekali ya beliau itu, padahal anaknya masih kecil-kecil loh, tapi beliau tetap tegar mengahadapi cobaan hidupnya" seorang yang tak ku kenal tiba-tiba berujar di hadapanku.
"Bi, kasihan ya sama mbak itu. Selepas almarhum suaminya meninggal, gak taunya dua minggu kemudian anaknya yang bungsu juga ikut menyusul abinya. Waktu di majelis pengajian ummi kemarin, ustdzahnya ummi kan teman akrabnya beliau, ustdzahnya ummi cerita mengenai beliau, duh bi sedih banget. Kalau ummi di kasih cobaan seperti itu, sepertinya ummi gak kan sanggup" ku dengar ucapanku bergema dalam telingaku.
"Semua hanya titipan dari Allah, suami, anak, harta, semuanya milik Allah, jika Allah berkehendak tuk mengambilnya dari kita, apa mungkin kita bisa menolak, atau mungkin kita marah-marah sama Allah"

Hingga akhirnya aku pun tersadar. Semua hanya titipan, suami, anak, harta semuanya milik Allah.
Milik Allah, tentu aku tak berhak memiliki Abi sepenuhnya. Abi juga milik Allah, jika Allah berkehendak untuk Abi menikah lagi, mengapa aku harus bersikap egois seperti ini, seakan-akan Abi hanyalah milikku, punyaku seorang, astghfirullah...
Dan lagi, aku yakin, Abi menikahinya bukan karna fisik atau harta beliau, tapi karena agama dan juga karena Allah.
---
Senja ini kan jadi saksi tentang ucapanku kini.
Bersama bidadari kecilku yang tertidur pulas dalam pangkuanku.
Duduk bersampingan dengannya.
Entah kekuatan dan keyakinan dari mana, akhirnya ku jawab juga pertanyaannya yang dulu.
Ia sedang bernyanyi pelan. Salah satu kebiasaannya yang ku suka, walau dengan suara yang pas-pasan, tapi tetap merdu di telingaku, ia sangat suka menyanyikan lagu 'Dialog Dua Hati' untukku.
Dan aku selalu menangis saat ia menyanyikannya untukku.
"Bi..." ku panggil pelan beriring senyum ku sapa ia. Ia terus saja bernyanyi.
"Lanjutkan lah proses yang kemarin" aku kembali tersenyum padanya. Ku lihat ia terdiam.
"Entah mengapa, ada ketengan tersendiri yang kini Ummi rasakan. Ummi yakin, Abi gak akan berubah. Ummi juga percaya niat Abi menikahi beliau juga karena Allah bukan karena yang lain" ucapku pelan.
Genggaman tangannya membuatku kembali sadar akan tujuan awal pernikahan kami, ridho Allah.

---


ini hanya sebuah tulisan biasa, tak ada maksud apa-apa.
entah mengapa, aku selalu tertarik untuk menulis cerita yang bertema tentang 'poligami'.
juga selalu berempati pada kisah rumah tangga yang menjalani poligami.
wktu booming berita aa'gym menikah lagi, wah heboh semua kalangan masyarakat berkomentar, juga beberapa kelompok ibu-ibu ada pula yang tega menghujat aa'gym, mendadak majelis yang ada aa'gym sebagai pengisi yang biasanya ramai menjdi sepi.
tentu kita tak ada hak untuk 'berkomentar' panjang toh yang menjalaninya aa'gym. Yang tau alasannya juga hanya beliau.
okelah, kisahnya juga tlah lama berlalu, sebagai muslim yang baik, mari kita saling mendoakan.
terkait kisah fiktif di atas, fenomena saat ini yang sering terlihat dan di rasa. Ada beberapa pasang suami-istri, yang setelah menikah biasanya begitu saling cintaaaaaa banget (yah! wajar dooong! *hehe, jangan tersinggug) hanya sekedar mengingatkan jangan terlalu berlebihan ketika mencintai pasangan kita (kan Allah tidak suka sesuatu yang sifatnya BERLEBIHAN). 
beberapa waktu lalu, pernah terbaca status fb seorang akhwat yang yah baru sebulanan lah menikah, di tulisan statusnya itu (maaf) rada lebay dikitlah... "aku rindu, aku tak butuh obat, aku hanya butuh kamu di sampingku, aku tak bisa jauh darimu, betapa aku sayang kamu" (hhhmmmm... kenapa yah, beberapa ikhwan-akhwat mendadak jadi pujangga dan pujanggawati 'lebay' ba'da menikah. Terus juga kadang suka obral kemesraan di fb).

Asma’ binti Abu Bakar radhiyallahu’anhuma meriwayatkan, suatu saat dia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada seorang pun yang lebih pencemburu daripada Allah ‘azza wa jalla.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/28] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)

Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang mukmin itu merasa cemburu, sedangkan Allah lebih besar rasa cemburunya -daripada dirinya-.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/29] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)


*Afwan jika ada kata atau kalimat yang menyinggung. ini hanya sebuah tulisan biasa, di dedikasikan secara khusus buat saya pribadi dan secara umum untuk kalian semua ^_^v