Kamis, 10 Februari 2011

Masih bersambung_ *Fiktif*

----


Hmm…. Andai saja, sbuah kata tak hrus menjadi patokan utama dalam menyatakan mksud hati… tentu aku tak mesti berfikir sesulit ini dalam mencari kata2 yg tepat utk aku hadiahkan kpd mu… tentang rasa, tentang apa yang tersimpan d tumpukan fikiran ini. Bukan seprti apa yang kau fikir sekarang, bukan pula seperti apa yang mereka fikir sekarng. Ini hanya sebuah rasa yang Tuhan persembahkan untuk setiap insan hamba-hambaNya. Dan rasa itu kini yang ingin selalu ku peluk.

Walau lelah kaki melangkah, mencari bayang yang kini hilang. Namun, tatap mata ini masih awas mencari setiap jejak langkah yang tertinggal. Entah d mana kau bersembunyi, d balik pekatnya malamkah? atau d rimbunnya pohon hijau yang sedang bergoyang... atau d tindihan air laut yang membiru luas... atau mungkin kau sebenarny tak k mn2, kau ad d belakang bayangku sendiri, hingga ku sulit menangkapmu.

Ingin berteriak keras, menangis sejadi-jadinya, bahkan meraung dengan buas! Agar kau tau betapa aku kesal dengan diriku yang tak kunjung menemukan bayangmu...

Mulai tersapa mata oleh kaca2 bening yang akhir ny pecah berantakan menghiasi bola hitam itu.
Lama bersembunyi d balik kesepuluh jari2 lentiknya. Malu2 tapi pasti, aliran tetes bening itu mulai tampak. Lalu, terjatuh bersama kehancuran kisah yang harus terhapus karena keterpaksaan hidup.

Kau tau duhai bayang, aku tak ingin  menyerah!!!


*(3) _110211_11:24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar