Sabtu, 04 Mei 2013

KAIDAH DAN CARA MENGHAFAL AL-QUR’AN


Berikut ini adalah kaidah umum yang harus diperhatikan dan dipatuhi oleh setiap orang yang hendak menghafal Al-Qur'an :
1.Ikhlas
2.Menghafal sejak umur dini
3.Memilih waktu dan tempat untuk menghafal
4.Qiro'ah mujawwadah
5.Tidak berganti-ganti mushaf
6.Memperbaiki bacaan didahulukan dari pada menghafal
7.Menghubungkan hafalan baru dengan yang lama (amaliyah robth)
8.Mengulang hafalan (amaliyah tikror)
9.Menghafal harian
10.Menghafal secara perlahan (tidak tergesa-gesa)
11.Konsentrasi kepada ayat-ayat yang mirip
12.Mencari ustadz untuk setoran
13.Memperhatikan susunan dan letak ayat
14.Mengiringi hafalan dan bacaan dengan amal
15.Mengulang hafalan (muroja'ah)
16.Memahami ayat yang dihafal
17.Motivasi dan keinginan menghafal
18.Bedo'a dan beristi'anah kepada Allah

CARA-CARA MENGHAFAL AL-QUR'AN
Cara Pertama (Ideal)
1.Memilih mushaf standar (Qur'an pojok), yaitu mushaf yang diawali awal ayat dan diakhiri akhir ayat. Dan usahakan jangan mengganti al-Qur'an dengan al-Qur'an yang berbeda susunan atau letak ayatnya.
2.Persiapan hafalan, yaitu meluruskan niat, lalu wudhu dan duduk di tempat yang nyaman.
3.Usahakan memilih tempat yang tidak terlalu banyak hiasan dan assesoris.
4.Duduk menghadap kiblat dengan khusyu' dan tenang
5.Pemanasan (amaliyah taskhin wa tahmiyah), yaitu dimulai dengan membaca halaman al-Qur'an yang hendak dihafal dengan suara yang dapat didengar sendiri. Hal ini dilakukan selama 10 sampai 15 menit.
6.Membaca awal ayat secara mujawwad dan benar tiga kali atau lebih sehingga dapat terbayangkan. Lalu pejamkan mata dan bayangkan ayat tadi kemudian baca. Apabila anda berhasil membacanya tanpa melihat dengan sempurna, jangan gembira dulu, akan tetapi anda harus mengulangnya lagi dua, tiga atau empat kali sampai hafal betul.
7.Buka mata anda kembali dan bacalah ayat tadi dari mushaf untuk meyakinkan bahwa ayat yang tadi dihafal benar.
8.Setelah itu pejamkan lagi mata anda dan bacalah ayat tadi untuk terakhir kalinya. Jika lancar berarti anda telah berhasil menyimpan hafalan dalam benak anda.
9.Lanjutkan ke ayat berikutnya dan lakukan langkah-langkah yang sama sampai ayat terakhir dari halaman pertama.
10.Amaliyah robth, yaitu menyambungkan ayat satu ke ayat berikutnya secara cepat.
Dengan demikian cara pertama ini terdiri dari lima langkah: Tahyi'ah (persiapan), Taskhin (pemanasan), Tarkiz (pemfokusan), Tikror (pengulangan) dan robth. Insya Allah cara ini akan menghasilkan hafalan yang kuat dengan cara ideal

Cara Kedua : Menghafal berdua
1.Pilih teman yang baik yang punya kepentingan sama, lalu membuat kesepakatan dan janji untuk mencari tempat dan waktu (afdholnya ba'da subuh atau ba'da maghrib) setiap hari.
2.Keduanya membuka mushafnya masing-masing. Lalu salah satunya membaca satu ayat dengan benar, dan yang satunya menyimaknya dengan baik. Kemudian ayat tadi dibaca ulang oleh orang yang kedua dan disimak oleh orang yang pertama. Setelah itu orang yang pertama mengulang ayat tadi dengan tidak melihat mushaf dan setelahnya dibaca ulang oleh orang yang kedua dengan tidak melihat mushaf.
3.Setelah ayat pertama dapat dihafal dengan baik, pindahlah kepada ayat yang kedua, dan lakukan cara-cara tadi sampai akhir halaman.
4.Lakukan amaliyah robth seperti dalam cara pertama sampai anda merasa hafal betul satu halaman tersebut.
5.Amaliyah ikhtibar (ujian), yaitu dengan cara saling menguji, yang satu jadi ustadz (penguji) dan satunya jadi murid (yang diuji) secara bergiliran. Masing-masing mencatat kesalahan bacaan yang diujinya.

Cara Ketiga : Mendengarkan Kaset Murottal
1.Beli kaset murottal 30 juz seorang qori' yang bagus seperti Syekh Al-Hushori dan Syekh Al-Mansyawi.
2.Masukkan kaset pertama ke dalam tape recorder dan dengarkanlah dari awal sampai akhir.
3.Ulang kembali untuk yang kedua kalinya.
4.Ulang kembali untuk yang ketiga kalinya.
5.Ulang kembali untuk yang keempat kalinya
6.Putar kaset untuk ayat pertama, lalu dengarkan dan ikuti bacaan tersebut. Apabila selesai ayat pertama, hentikan kaset lalu ulanglah ayat tersebut oleh anda. Apabila salah usahakan untuk mengingatnya, dan apabila benar ulangilah kembali sebanyak tiga kali sampai dhobit.
7.Kemudian pindah ke ayat berikutnya (kedua sampai ayat terakhir) dan lakukanlah cara-cara yang sama.
8.Dan yang terakhir lakukanlah amaliyah robth.

Cara Keempat : Merekam Suara Sendiri
1.Siapkan kaset kosong berikut tape recordernya
2.Cari tempat yang tenang, lalu bacalah ayat-ayat yang hendak anda hafal secara mujawwad dan murottal.
3.Tidak apa-apa anda merekam satu ayat berkali-kali.
4.Dengarkan hasil rekaman suara anda sambil mengikutinya ayat per-ayat, di mobil, di rumah, di taman atau di tempat kerja.
5.Usahakan di dalam membaca, menirukan bacaan para syekh qurro'.
6.Setelah anda mampu menghafalnya. Ujilah hafalan anda dengan cara merekam hafalan anda. Lalu cocokkan dengan mushaf.
7.Simpanlah kaset-kaset rekaman anda tersebut.

Cara Kelima : Menghafal Dengan Cara Menulis
1.Bacalah lima ayat atau lebih dengan baik dan benar lalu hafalkanlah lima ayat tersebut sampai dhobit.
2.Tulislah lima ayat yang sudah dihafal tersebut di atas papan tulis tanpa melihat mushaf.
3.Cocokkan tulisan anda dengan tulisan yang ada di dalam mushaf.

Cara Keenam : Menghafal Satu Halaman Perbaris
1.Bukalah halaman mushaf yang hendak anda hafal.
2.Siapkan kertas kosong
3.Tutup semua halaman tersebut kecuali ayat pertama saja yang terbuka.
4.Bacalah ayat yang tidak tertutup kertas tersebut sampai anda dapat menghafalnya dengan baik.
5.Kemudian geser kertas kosong tersebut ke bawah sehingga ayat kedua nampak, lalu baca ayat tersebut dengan baik sampai anda dapat menghafalnya.
6.Lakukan hal yang sama pada ayat berikutnya sampai akhir halaman.
7.Lakukan amaliyah robth. Pada halaman berikutnya juga anda lakukan cara yang sama.

Cara Ketujuh : Menghafal Menggunakan Komputer
1.Siapkan computer dan CD Al-Qur'an digital
2.Buka halaman yang hendak anda hafalkan, lalu mulailah hafalan.
3.Setelah hafal satu ayat, tulislah ayat tersebut di atas layar computer, lalu cocokkan dengan mushhaf.

(Diambil dari kitab Kaifa Tahfazhul Qur'an al-Karim Qowa'id Asasiyah wa Thuruq 'Amaliyah, karya Syaikh DR. Yahya bin Abdur Razzaq al-Ghautsani)(http://ltq-ibadurrahman.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar