Kamis, 26 Januari 2012

Dialog Antara Si Biru dan Si Hijau


Dialog Antara Biru dan Hijau...

Hijau: "Biruuuu... apa kabarmu di atas sana?"

Biru: "Hey Hijauuu, aku baik-baik saja :)"

Hijau: "Bagaimana langit hari ini? akankah cerah?"

Biru: "Entahlah..."

Hijau: "Kau sendiri inginnya bagaimana?"

Biru: "Aku ingin sekali hari ini cerah Hijau, 
seperti yang kau harap setiap kali menyapaku...
tapi, aku sendiri tak dapat menentukan"

Hijau: "Hmmm..." (menghela nafas)

Biru: "Maaf, hijau... Langit ini bukan milikku.
Jadi, aku tak dapat mewarnainya seenak hatiku"

Hijau: "Ya.ya.ya... aku tau"

Biru: "Hijau... kau tak marah kan padaku"

Hijau: (diam)

Biru: "Hijauuu...."

(tiba-tiba, angin kuat bertiup menghempas ke badan Si Hijau) 



Biru: "Hijau... kau tak apa-apa? Ayo, jawab aku"

Hijau: (mulai, menangis)

Biru: "Hijau, jangan menangis"

Hijau: "Angin itu telah menjatuhkan daun-daunku"

Biru: "Tenanglah, daun yang jatuh itu telah menjemput takdirnya"

Hijau: "Maksudmu?"

Biru: "Iya. Maksudku, tak ada yang terjadi secara kebetulan, 
semua terikat pada takdir,
setiap kejadian yang terjadi karena kehendak Allah.
Juga tentang nasib daun yang terjatuh itu"

Hijau: "Iyakah"

Biru: "Iya, hijau..."

(tiba-tiba, langit mulai menggelap dan Si Biru pun hilang)

Hijau: "Biruuuuuuuu..... kau dimana?"

Biru: (diam)

Hijau: "Biruuuu, kemana kau?"

Hijau: (mulai menangis)

Hijau: "Biruuu, taukah kau. Aku selalu takut saat kau tak ada.
Langit begitu gelap dan pasti setelah ini.
Langit akan meneteskan airnya. Membasahi aku."

(dan, air hujan pun mulai terjatuh, tetes demi tetes)


Hijau: "Biruuuu, cepatlah kembali. Aku mulai mengigil kedinginan akibat air hujan ini"

Biru: (hanya dapat menatap gundah pada Hijau dari balik awan kelabu)

Hijau: "Biru, kau tidak kasihan melihatku seperti ini"

Hijau: (kembali menangis)

Biru: (menatap penuh kasihan dan mulai ikut menangis)

Hijau: "Aku takkan menyapamu lagi Biru"

Biru: (masih terkurung dalam awan kelabu, tak mampu melawan)

Biru: "Maafkan aku Hijau, bukan inginku membuatmu kesal padaku

(sehari penuh kelabu, hujan-gerimis)

(langit kembali cerah)

(Si Biru mulai menampakkan diri, tapi Si Biru tak sendiri)

Biru: "Hijauuuuu, lihat! Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu"

Hijau: (cuek)

Biru: "Ayooo, Hijau. Jangan marah lagi padaku. Aku berikan ini untukmu"


Biru: "Lihaaaaaat!"

Biru: "Langit sengaja menggelap sehari, hujan lalu gerimis.
Karena ia ingin perlihatkan indahnya pelangi padamu"

Biru: "Hijau, walau tadi aku tak ada saat kau sapa aku.
Sebenarnya, aku melihatmu dari atas sana.
Hanya saja, saat langit mendung.
Aku harus terpaksa tertutup awan-awan kelabu itu"

Biru: "Hijau... kau tak marah lagi kan padaku"

Biru: "Hijau, walau angin bertiup menghempas tubuhmu.
Walau langit menghitam dan awan-awan kelabu itu menyembunyikanku darimu.
Aku tetap ada. Aku tak jauh darimu"

Biru: "Hijau, kau harus tetap kuat saat angin itu berhembus.
Kau harus tetap berani saat langit mulai menghitam"

Hijau: "Biruuuu, aku beruntung bertemu denganmu"

Hijau: "Maaf jika ternyata aku terlalu manja egois padamu"

Biru: "Senang bisa mengenalmu"

Hijau: "Aku juga... :)"

Hijau: "Biru... ada lagu untukmu"

Biru: "Apa?"

Hijau: "Sebiru Hari Ini"

Biru: (tersenyum)

Hijau: (balas tersenyum)

Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hati kita, bersama di sini

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah


reff:
Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan ilahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah

reff 2x

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah

 
Biru: (tertawa)

Hijau: "Kok tertawa! kau menertawai suaraku yang cempreng ini ya!"

Biru: (tersenyum) "nggak kok"

Biru: "Aku akan sangat merindukan suaramu jika kita berpisah nantinya"

Hijau: (manyun)

Biru: "Maaf, bercanda kok"

Hijau: "Biruuu, jangan lupakan aku ya kalau nanti kita benar-benar berpisah"

Hijau: "Catat namaku dalam buku hatimu"

Hijau: "Jika nanti kita berpisah,
dan suatu saat ada yang menyebut namaku padamu,
aku ingin kau mengatakan padanya,
bahwa Hijau adalah salah satu sahabat baikku"

Biru: (tersenyum)

Biru: "Apa yang kau rasa, itu pulalah yang ku rasa"

Hijau: "Sebiru Hari Ini dan Sehijau Hari Kemarin"



^_^darisihijaubuatsibiru^_^


 
 


 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar